Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ternyata Itu Pesan Terakhir dari Bapak..."

Kompas.com - 27/09/2015, 13:58 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — "Minta doa, besok puncak haji mau lontar jamrah. Bapak dan mama mau menghajikan. Bapak minta doanya supaya lancar. Bapak doakan kalian menjadi anak yang soleh."

Itulah penggalan kalimat yang diucapkan Koko Koswara (66) kepada anaknya melalui sambungan telepon, Rabu (23/9/2015) lalu. Kalimat tersebut merupakan pesan terakhir Koko kepada anak-anaknya yang berada di Kampung Pajagalan, Desa Banjaran Kulon, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Koko merupakan salah satu korban meninggal dalam tragedi Mina di Mekkah. Koko berangkat bersama istrinya, Atik Suryati (58), dari kloter 61, embarkasi JKS bersama rombongan KBIH Persis. Koko merupakan ketua rombongan 4.

Usai tragedi Mina tersiar di media massa, keluarga kaget lantaran nama Koko Koswara tercantum dalam daftar korban meninggal jemaah haji asal Indonesia. Mendapat informasi tersebut, Rahman Iskandar (38), anak kedua Koko, langsung berupaya menghubungi ibunya, Atik. Namun, ponsel Atik hingga kini tak bisa dihubungi.

"Begitu hari Kamis kejadian, kami cemas. Kami hubungi telepon bapak dan mama, tidak aktif. Sampai malam, terus kami hubungi. Kalaupun ada (informasi), itu dari situs berita. Di antaranya, orangtua kami masuk dalam (daftar) keputusan wafat. Kami tidak percaya begitu saja waktu itu," ucap Rahman saat ditemui di rumah duka, Minggu (27/9/2015).

Hingga kini, pihak keluarga belum mendapat informasi yang jelas perihal kabar kematian Koko. Namun, seiring banyaknya media yang mencantumkan nama Koko sebagai salah seorang korban meninggal, pihak keluarga pun perlahan pasrah.

"(Kabar itu) benar atau salah, kami sudah mengikhlaskan karena orangtua kami ke sana untuk ibadah. Insya Allah mati sahid. Kami bangga beliau menjadi tamu Allah di sana," ucapnya.

Saat ini, pihak keluarga masih dirundung kecemasan. Istri Koko, Atik Suryati (58), hingga kini belum bisa dihubungi.

"Kabar dari mama belum. Namun tadi, di televisi, keluarga ada yang melihat mamah tersorot kamera. Memang dari (data) jumlah nama tidak ada. Mudah-mudahan tidak kenapa-kenapa," ucap Saefuloh (38), menantu Atik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com