Pelatihan itu sekaligus sebagai prasyarat mendapatkan sertifikat penyembelih hewan kurban dari pemerintah setempat. Para penyembelih hewan kurban yang didominasi oleh takmir masjid itu mendapatkan pendidikan dasar tentang kesehatan hewan atau medis veteriner.
Pengetahuan ini bertujuan untuk memastikan hewan yang disembelih bebas penyakit sehingga tidak sampai merugikan orang yang mengonsumsi dagingnya.
Pelatihan itu dijelaskan pula tentang kelayakan hewan kurban. Ini karena tidak semua hewan dapat dikurbankan. Kelayakan yang menjadi patokan adalah sebagaimana menurut tuntunan agama, seperti tentang usia hewan yang harus lebih dari setahun, tidak cacat, serta tampilan fisiknya yang bagus. Pada materi tata cara penyembelihan, para takmir menyembelih hewan melalui sebuah praktik lapangan.
Praktik itu diawali dengan cara melumpuhkan hewan dengan penggunaan metode tali tambang. Setidaknya, ada tiga metode tali-temali yang digunakan untuk melumpuhkan hewan.
"Selama ini, banyak temuan penanganan penyembelihan yang kurang baik sehingga menjadi kendala saat penyembelihan," ujar Pujiono, dokter hewan sekaligus pemateri dalam pelatihan yang digagas oleh Dinas Pertanian dan berlangsung di kantor Dinas Pertanian itu.
Pada tata cara penyembelihan, poin yang paling ditekankan adalah pengetahuan tentang titik mematikan dan momentum penyembelihan. Ini untuk menjamin hewan yang disembelih segera mati tanpa harus sengsara berkepanjangan, dan yang lebih penting lagi prosesnya sesuai dengan syariat agama.
"Jangan sampai hewan yang disembelih itu matinya lama," ujarnya.
Pujiono menambahkan, dengan adanya pengetahuan itu, diharapkan para takmir semakin mantap saat menyembelih hewan kurban. Selain itu, dapat juga menghilangkan keraguan perihal kehalalan daging hasil penyembelihannya. Ini karena penyembelihnya telah mengantongi sertifikat dengan pelatihan yang menggabungkan pengetahuan medis dan pengetahuan agama.
Bagi kalangan takmir masjid, penyembelihan hewan kurban memang bukan hal yang baru. Hukum agama juga sudah memberikan tuntunan penyembelihannya. Hanya saja, peserta mengaku terbantu dengan penambahan pengetahuan, terutama perihal kesehatan hewan dan beberapa teknik pelumpuhan hewan.
"Dari pelatihan ini banyak wawasan baru, misalnya soal kesehatan," ujar Zamzami, salah seorang peserta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.