Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Masya Allah, Itu Tepat di Tempat Duduk Saya"

Kompas.com - 14/09/2015, 14:09 WIB

"Besi diangkat pakai katrol. Korban dibawa dengan tandu. Mungkin karena keterbatasan tandu, ada korban yang dibawa pakai kursi roda. Petugas sepertinya menyelamatkan para korban yang masih hidup terlebih dahulu," ucap Purwanto.

Tak lama berselang, beberapa unit ambulans masuk ke dalam Masjidil Haram. Di lokasi kejadian, Purwanto mengatakan, ambulans mengangkut korban-korban yang sudah meninggal. Hal itu terus berlangsung hingga menjelang shalat isya.

"Setelah kejadian, saya shalat maghrib dan isya di tempat sai lantai dua. Setelah isya, saya kembali turun untuk melihat kondisi. Ternyata, sudah rapi. Dari peristiwa, itu sekitar satu jam," kata Purwanto.

Di lokasi peristiwa, Purwanto menerangkan, tak ada lagi mayat maupun korban luka. Bahkan, keramik yang hancur telah kembali mulus seperti semula.

"Tinggal 1-2 orang korban luka ringan sama kerusakan di tembok yang terbentur besi. Sisanya sudah rapi, seperti tidak terjadi apa-apa," kata Purwanto. (Ridwan Hardiansyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com