Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga turut memantau kondisi Satinah. Dia mengaku terus menerima laporan terkait kondisi kesehatan Satinah.
“Saya pantau (Satinah) tiap hari. Saya sudah dikabari. Saya minta agar dibereskan dulu penyakitnya,” ujar Ganjar, Senin (7/9/2015).
Menurut Ganjar, kondisi Satinah seyogyanya agar dipulihkan seperti dulu. Saat hendak menjadi TKW ke Arab Saudi, Satinah dalam keadaan sehat bugar. Sudah semestinya, jika kembali ke tanah asalnya di Ungaran harus dalam keadaan sehat.
“Kalau bisa berangkat sehat, ya pulangnya juga harus sehat. Saya masih nunggu kabar dari sana (Jakarta), dan minta dibereskan sampai sehat,” tambahnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sendiri siap membantu pengobatan Satinah di Jakarta. Menurut Ganjar, uang donasi yang dikumpulkan untuk proses pembebasan Satinah dari hukuman pancung saat itu masih tersisa. Kendati sisa, ia tak menyebut berapa jumlahnya.
“Kami siap bantu. Budget yang dulu kan masih ada,” ujarnya.
Seperti diketahui, Satinah sempat divonis hukuman mati di Arab Saudi atas kasus pembunuhan terhadap majikannya, Nura Al Gharib (70), pada 17 Juni 2007. Setelah mendapat pengampunan keluarga serta membayar denda, dia masih ditahan di Arab.
Pada 30 Agustus 2015, pengacara Kedutaan Besar Republik Indonesia di Arab Saudi, Radhwan Al Musigheh, menginformasikan Satinah sudah bisa pulang, dan kembali ke Indonesia. Saat itu, Satinah dipindahkan dari penjara Buraidah ke penjara Riyadh untuk segera dipulangkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.