Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Minta Semua Lahan Pertanian Produktif Selama Kemarau Didata

Kompas.com - 05/08/2015, 16:32 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SUKOHARJO, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pengelola Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk mendata semua lahan pertanian produktif di musim kemarau ini. Pendataan secara valid diperlukan untuk memetakan bantuan apa saja yang perlu diberikan pada petani.

"Tolong nanti dicek mana saja wilayah yang bisa mendorong produktivitas di wilayah aliran Sungai Bengawan Solo. Itu didata ulang, hasinya dipetakan serahkan ke kami," kata Ganjar di sela tinjauan lahan irigasi petanian di Kabupaten Sukoharjo, Rabu (5/8/2015).

Menurut dia, pemetaan lahan produktif di musim kemarau penting untuk mengetahui mana saja lahan yang bisa dipakai dan yang tidak. Setelah data didapat, nantinya pemerintah akan fokus membantu agar lahan bisa tetap ditanami.

"Ini artinya kalau produktivitas pertanian bisa terjaga dan bisa menambah stok daulat pangan," tambah Ganjar.

Ganjar mengakui jika di musim kemarau hampir sebagai lahan pertanian mengering. Namun, ada juga sebagian kecil lahan yang masih memanen padi tiga kali dalam setahun. Untuk itulah, dia ingin mengetahui secara pasti di satu daerah ada berapa sumber mata airnya. Jika memang bisa diselesaikan dengan pompa, pemerintah akan membantu pengadaannya.

"Pompa yang tadi sudah ada sejak tahun 1985. Ini lahan produktif, karena bisa tiga kali panen. Ini yang perlu bantuan. Tugas selanjutnya di daerah adalah mencari daerah mana, nanti saya order ke pemerintah pusat," tambahnya.

Selain penyiapan data, Ganjar juga meminta peralatan untuk mengatasi kekeringan juga disiapkan. Ia ingin agar persoalan kekeringan mampu diatasi dengan cepat.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BBWS Bengawan Solo, Yudi Pratondo mengatakan, potensi air Sungai Bengawan Solo ada mencapai 16 miliar meter kubik. Air tersebar di daerah aliran sungai di berbagai kabupaten/kota di wilayah eks Karesidenan Surakarta.

Khusus untuk di Desa Majasto, Tawangsari, Sukoharjo, ada tujuh titik pompa yang mengambil air dari Bengawan solo. Dari tujuh titik pompa yang ada bisa mengairi lahan pertanian di musim kemarau sebanyak 260 hektare.

"Di aliran sungai ini, ada banyak sekali yang gunakan pompa, terutama yang Solo bagian timur. Nanti tinggal izin pemanfaatan airnya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com