Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

35 TKI Asal Jatim Terlibat Kasus "High Profile" di Arab Saudi

Kompas.com - 27/07/2015, 17:52 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 35 tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Jawa Timur yang bekerja di Saudi Arabia saat ini tengah terlibat kasus khusus kategori "high profile". Selain penyelesaian secara hukum kedua negara, campur tangan keluarga TKI diperlukan untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Kasus dengan ancaman hukuman mati tersebut adalah kecelakaan lalu lintas 17 kasus, pembunuhan 10 kasus, sihir 3 kasus, zina 2 kasus, penyalahgunaan narkotika 2 kasus, dan penganiayaan 1 kasus.

"22 kasus ditangani KJRI Jeddah, sementara 13 kasus lainnya ditangani KBRI Riyadh," kata Direktur Perlindungan WNI dan BMI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal di Surabaya, Senin (27/7/2015). 

Karena itu, pihaknya sengaja mengumpulkan keluarga TKI di Surabaya untuk membahas solusi permasalahan hukum yang menimpa mereka.

"Selain menghadirkan keluarga, kami juga menghadirkan BNP2TKI agar pembahasan masalahnya lebih komprehensif," terangnya.

Sejak 1 Januari hingga 27 Juli tahun ini, Kemenlu mencatat ada 29.237 kasus yang menimpa WNI di luar negeri. Sebanyak 27.640 kasus atau 94,5 persen di antaranya sudah terselesaikan tanpa campur tangan keluarga TKI yang bersangkutan. 

TKI asal Jawa Timur termasuk menyumbang kasus besar karena jumlahnya mencapai 6.901 orang yang terlibat kasus. Sebagian besar dari mereka adalah TKI ilegal yang menggunakan visa perjalanan wisata untuk bekerja di luar negeri.

"Penyelesaian kasusnya lumayan rumit, dari kendala dokumen hingga kendala bahasa," terangnya.

Mayoritas TKI yang tersandung kasus khusus adalah perempuan, karena memang 90 persen TKI asal Indonesia adalah perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com