Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Pekanbaru: Upaya Membenahi Kota Besar

Kompas.com - 27/06/2015, 15:00 WIB

Pelayanan publik

Pemerintah Kota Pekanbaru sudah melaksanakan program e-government (pemerintah yang menggunakan teknologi informasi untuk informasi dan pelayanan kepada masyarakat) sejak 2014. Program itu meliputi e-perencanaan, e-pendapatan, e-pengelolaan, e-perizinan dan e-pelaksanaan. Meski belum sebagus Surabaya, perubahan menjadi lebih baik sudah terlihat.

Di bidang sekretariat, misalnya, surat-surat yang masuk dan keluar dapat dipantau keberadaan dan kontennya. Apabila ada surat yang macet di jalan, dapat diketahui pada bagian mana berhentinya. Pemerintah Kota juga sudah memiliki perangkat pengukur pemasukan daerah sehingga pendapatan dari pajak atau retribusi akan diketahui setiap hari. Masyarakat pun dapat mengakses e-perencanaan dari hasil musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat kecamatan.

"Selain program fisik, kami berupaya membangun sikap pegawai yang profesional, berakhlak, amanah, taat aturan, dan santun," kata Firdaus.

Keterlibatan warga dalam pembangunan juga sudah dilakukan. Di setiap kecamatan dibentuk sebuah lembaga bernama Organisasi Masyarakat Setempat yang berfungsi merencanakan, mengordinasikan, dan melaksanakan pembangunan di lingkungannya.

Pengamat sosial Kota Pekanbaru, Rawa el Amady, mengatakan program-program yang dicanangkan ataupun sudah mulai dilaksanakan Pemerintah Kota Pekanbaru cukup bagus dan ideal dalam konteks wacana. Hanya saja, secara riil, upaya itu belum banyak diketahui atau dimanfaatkan oleh warga kota.

"Program-program yang disampaikan wali kota mungkin baik, tetapi saya belum melihat perubahan sikap profesional, taat aturan, apalagi akhlak pegawai kota yang melaksanakannya. Perizinan di kota ini, menurut saya, masih berbelit-belit. Berbagai pungutan liar masih saja ada, termasuk di sekolah. Yang mesti dilakukan Firdaus pertama kali seharusnya adalah mereformasi mental pegawai negeri pemerintah kota yang masih minta dilayani. Setelah itu hilangkan korupsi di kota ini. Kalau itu dilakukan, pasti kota ini akan lebih baik," kata Rawa.

Penataan kota pun, tambah ahli antropologi itu, masih semrawut, di mana-mana tumbuh ruko tanpa ada pembatasan. Jika tidak cepat ditata, Pekanbaru justru berkembang menjadi "kota sejuta ruko".

Pemerintah Kota mesti menyadari masih banyak hal harus dibenahi di kota yang tengah tumbuh besar ini. Banyak pihak mungkin masih kurang puas. Tidak salah jika melanjutkan program ideal yang sudah direncanakan, tetapi dengan evaluasi yang ketat.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Juni 2015, di halaman 22 dengan judul "Upaya Membenahi Kota Besar".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com