Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/06/2015, 15:00 WIB

Esensi PAUD adalah anak benar-benar mendapatkan yang memang semestinya didapatkan. Inilah yang dirasakan Sutrisno (39), pegawai negeri sipil (PNS) Pemkot Bontang, yang menyekolahkan anak sulungnya, M Nuril Anwar (5), setahun lalu. "Anak saya ini hiperaktif, butuh perlakuan ekstra," paparnya.

Semula Sutrisno bimbang antara memasukkan Nuril ke lembaga PAUD atau ke sekolah untuk anak berkebutuhan khusus. Sebelum mendaftarkan buah hatinya ke PAUD, ia memasukkan Nuril ke kelompok bermain (playgroup). Bertahan dua bulan, Nuril merasa kurang cocok di kelompok itu.

"Saya pindahkan ke PAUD. Setahun masuk, hasilnya kelihatan. Di rumah, anak saya lebih menurut, tidak lari-lari lagi, dan gampang diarahkan belajar. Di sekolah, perilakunya baik. Ini kabar yang menggembirakan bagi orangtua," kata Sutrisno.

Najirah menambahkan, sampai saat ini sekitar 90,10 persen anak usia dini di Bontang tersentuh pelayanan PAUD. Idealnya 100 persen, tetapi mencapai angka itu jelas tidak mungkin, mengingat kelahiran bayi dan jumlah pendatang di Bontang terus bertambah.

Geliat ekonomi

Geliat perekonomian di Bontang, yang diawali PT Badak NGL dan PKT, memicu pertumbuhan di sektor lain. Bontang, yang berjarak sekitar 120 kilometer (km) dari Samarinda, ibu kota Kaltim, sekarang juga menjadi magnet bagi pencari kerja. Pendatang mulai memenuhi kota dan sebagian dari mereka hanya bekerja beberapa bulan.

"Bisa jadi, jika mereka punya anak usia balita (bawah lima tahun), belum sempat memasukkannya ke PAUD. Di sisi lain, ada juga orangtua yang belum melihat manfaat PAUD bagi perkembangan anak. Kami masih harus memakai cara jemput bola," ungkap Najirah.

Bukan hal mudah di balik pencapaian angka 90,10 persen itu. Itulah hasil kerja keras yang dilakukan tanpa henti oleh guru, juga Pemkot Bontang. "Sekarang orangtua yang bersemangat dan mengantar anaknya ke PAUD tiap hari," ujar Najirah.

Di Bontang, layanan PAUD tak menjadi sesuatu yang eksklusif. Bagi warga kurang mampu, mereka bisa memasukkan anaknya ke lembaga PAUD tanpa biaya. Persyaratan kian mudah karena untuk mendaftarkan anak ke lembaga PAUD, warga Bontang tak harus memiliki kartu tanda penduduk Bontang.

Layanan PAUD di Bontang juga dapat diakses warga kabupaten tetangga, yakni Kutai Timur (Kutim) yang berbatasan dengan Bontang. "Kami juga mengembangkan PAUD Kunjung, yang bisa dijalankan di mana saja," imbuh Najirah lagi.

Pendidikan usia dini digarap, sektor lain juga disentuh Pemkot Bontang, termasuk pariwisata. Namun sektor pariwisata ini, seperti diutarakan Wali Kota Bontang Adi Darma, masih bertumpu pada Pulau Beras Basah dan pesona bawah lautnya serta permukiman di atas air Bontang Kuala.

Wisatawan di Bontang tidak boleh melewatkan kesempatan menikmati sore hingga malam di Bontang Kuala. Menyeberang ke Pulau Beras Basah hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit dan pesona airnya pasti akan memikat siapa pun.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 Juni 2015, di halaman 22 dengan judul "PAUD Wajib bagi Bontang".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com