Di antaranya adalah puisi yang dibacakan penuh haru oleh seorang jurnalis bernama Atra dengan judul "Catatan Kematian Angeline".
"Kenangan berbalik arah. Putri kesayangan itu terakhir kali berjumpa dengannya ketika berusia tiga hari. Usia yang muda bagi seorang manusia untuk mengerti tentang perpisahan. Tenangkan nak, Tuhan ada untuk siapa saja," petikan puisi dari Atra di Denpasar, Bali, Minggu (14/6/2015).
Acara doa bersama juga dihadiri perwakilan dati Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) provinsi Bali dan Perjimounan Psikologi Indonesia wilayah Bali.
Suasana khikmat ketika lilin dinyalakan dan berdoa untuk arwah Angeline. "Kasus ini tidak seperti bisanya. Kami siap memberikan advokasi untuk penyelesaian kasus pembunuhan Angeline kepada keluarga. Harus diusut tuntas," kata Ketua HAMI Agustinus Nahak.
Acara berjalan lancar dan dalam doa juga diharapkan kasus Angeline dapat dituntaskan dengan baik, sehingga dapat diketahui otak pembunuhannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.