Figur calon pendamping Risma menurut pengurus cabang Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Surabaya adalah figur muda yang memiliki akses dan jaringan politik yang luas dan kuat hingga ke pemerintah pusat.
"Ini karena Kota Surabaya adalah kota kedua terbesar setelah Jakarta sebagai ibukota negara," kata Ketua PC ISNU Surabaya Dr Rudi Akhwadi, Minggu (14/6/2015).
Yang penting, menurut dia, figur tersebut mampu mengimbangi dan menyesuaikan ritme kerja Risma yang sangat agresif dan bersemangat membangun Surabaya, dan mampu menutupi kekurangan Risma sebagai pemimpin.
"Saat ini riset sedang digelar, hasilnya akan dikomunikasikan dengan parpol untuk diperjuangkan secara politik," jelasnya.
Dia mengatakan, sejumlah nama figur muda untuk sementara sudah muncul, di antaranya anggota DPD RI asal Jatim, Ahmad Nawardi, dan praktisi media Dhimam Abror. Nama-nama lainnya akan terus disurvei untuk menentukan tingkat popularitas dan elektabilitasnya.
Dalam Pilwali Desember nanti, nama Risma disebut-sebut sebagai calon petahana paling kuat. Bahkan banyak kalangan menilai, Risma akan sukses jika maju secara independen. PDI-P sebagai partai pengusung Risma pada pilwali 2010 sudah memberikan sinyal kuat untuk kembali mengusung Risma, meski saat ini belum ada rekomendasi resmi dari pengurus pusat.
Selain Ahmad Nawardi dan Dhimam Abror, sejumlah nama yang disebut-sebut bakal menjadi pesaing Risma antara lain, Alim Basa Tualeka, Sukoto, Mahmud, dan Politisi PKB Syamsul Arifin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.