Rinda Tulung (41), warga Desa Pinedapa, menuturkan sebelumnya, warga diminta turun dari kebun, 30 Maret lalu, sebelum pelaksanaan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) dengan janji dapat kembali setelah pelaksanaan latihan perang TNI selesai. Namun, di luar dugaan, justru hingga Kamis (3/4/2015) pagi, warga masih dihadang oleh petugas TNI saat sedang menuju ke kebun.
“Tadi itu beberapa warga hendak menuju ke kebun, namun saat di tengah jalan tiba-tiba petugas TNI melarang. Katanya belum boleh untuk berkebun,” ujar Rinda Tulu dengan nada sedih.
Kebun kakao milik warga umumnya berada di wilayah Transmigrasi Mandiri (TSM) sekitar lima kilometer dari perkampungan warga, sekitar wilayah dusun Tamanjeka dan dusun Po’agi Desa Masani Kecamatan Poso Pesisir.
“Kini kalau dilarang kami mau cari makan bagaimana, padahal hanya kebun itu yang menjadi harapan masyarakat untuk mencari nafkah” tambah Rinda Tulu.
Alasan petugas TNI melarang warga, lanjutnya, karena aktivitas warga di kebun dapat mengganggu latihan gabungan yang masih berjalan. Bahkan petugas sempat memperlihatkan peluru tajam yang digunakan dalam latihan itu.
Selain dilarang berkebun, warga juga mengeluhkan bantuan sembako yang dibagikan TNI kepada warga tidak merata saat dievakuasi dibandingkan warga desa lainnya. Semula, warga tidak ingin mempermasalahkan tidak meratanya bantuan.
“Kalau warga lainnya mereka dikasih sembako bahkan uang Rp 70.000. Namun, kami tidak dapat meski pun di sini ada 38 keluarga yang tidak dapat. Namun kini setelah tidak dapat pembagian sembako kami juga dilarang lagi berkebun, lalu kami mau makan apa?” ujar Teti, seorang ibu rumah tangga.
“Lihatlah kami di sini, kami sekarang butuh bantuan, sudah tidak ada bahan makanan,” pintanya dengan penuh harap dan diamini warga lainnya.
Sementara itu, Raman Bahoro, Kades Pinedapa, mengakui jauh sebelum pelaksanaan latihan PPRC di Poso, ada imbauan dari pihak TNI untuk warga yang berada di kebun di wilayah Poso Pesisir untuk turun pada tanggal 30 Maret atau sehari sebelum latihan PPRC. Warga dijanjikan dapat kembali pada tanggal 31 Maret sore seusai pelaksanaan latihan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.