Temuan pupuk palsu itu berdasarkan hasil pengembangan dari pihak Komando Distrik Militer (Kodim) 1417 Halu Oleo yang telah membongkar pengedaran pupuk palsu di sebuah toko pertanian, Toko Putri Tani di Jalan Pasar, Baru Wua-Wua, Kota Kendari, Sultra, Kamis (26/3/2015) kemarin
"Setelah kita sita pupuk di tokonya, kami kemudian mendatangi gudang penyimpanan pupuk yang diduga palsu," kata Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Kendari Ajun Komisaris Polisi (AKP) Robby T Manusiwa, Jumat (27/3/2015) di lokasi.
Saat tim Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) yang dipimpin kasat Reskrim Polres Kendari tiba di gudang tersebut, kondisinya sudah dalam keadaan terkunci. Polisi lalu meminta pemilik gudang untuk datang membawa kunci, namun tak kunjung datang.
Petugas polisi tak langsung menyerah. Sebuah truk datang ke gudang tersebut. Petugas lalu mendekat dan meminta supir truk untuk membuka gudang tersebut. Sopir truk lalu menggergaji gembok gudang dan membuka gudang. Alhasil, sebanyak 400 karung atau sekitar 20 ton pupuk palsu dengan merek NPK Poshka tersusun rapi dalam gudang tersebut.
Robby mengatakan, gudang Toko Putri Tani yang dimiliki oleh pasangan suami istri Asrun-Hj Nur Alang ini langsung dipasang garis polisi agar pupuk tersebut tidak dikeluarkan. Pihaknya, lanjut Robby, akan melakukan uji laboratorium di Makassar. Dari pengakuan Asrun, pupuk itu sudah diedarkan selama setahun.
Sebelumnya, petugas Komando Distrik Militer (Kodim) 1417 Halu Oleo, Kendari, menggrebek pengedar pupuk palsu bersubsidi yang terletak di Jalan Pasar Baru Wua-wua, Kota Kendari. Kasus ini terbongkar setelah aparat menangkap pengedar pupuk palsu di Kolaka Timur (Koltim) tepatnya di Kecamatan Polipolia, Kecamatan Labandia dan Kecamatan Tirawuta. Dari hasil penyelidikan itu terungkap bahwa pupuk palsu berasal dari salah satu pengecer pupuk, Toko Pupuk Putri Tani yang berada di Kota kendari, tepatnya di Jalan Pasar Baru Wua-wua.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.