Menurut Isran, perjalanan karirnya sudah sangat lama. Karena itu, kini dia ingin mengabdikan diri sebagai seorang pengajar dan menjadi rakyat biasa.
“Saya ingin menjadi rakyat jelata. Saya ini dulunya guru SLTA, dan saya sekarang ingin mengabdi sebagai seorang tenaga pengajar, dan tentunya hanya sebagai rakyat jelata,” kata Isran, Kamis.
Dalam pembicaraan itu, Isran menyebut Australia sebagai negara tujuannya setelah pensiun. Dia ingin bersekolah di negara Kanguru itu sembari mengajar sebagai dosen di salah satu universitas di Australia.
“Saya berencana ke Australia, di sana saya ingin melanjutkan sekolah. Saya juga ingin mengajar sebagai dosen, nanti setelah itu, saya bisa pulang ke Indonesia dan mengajar lagi di negara sendiri,” kata dia.
Disinggung nasib Kutim yang dia tinggalkan, Isran mengaku sangat menyayangi daerah itu. Dia ingin Kutim menjadi kabupaten yang maju dan sejahtera.
“Saya sangat sayang pada Kutim. Saya sudah lama mengabdi pada Kutim, dan itu bukan waktu yang sebentar,” sebutnya.
Isran juga mengaku sangat menyayangi warga Kutim. Bahkan, pengunduran dirinya pun atas dasar rasa sayang pada Kutim dan warganya.
“Bukan hanya Kutim, saya sangat mencintai warga Kutim. Saya mundur ini karena saya sangat sayang pada Kutim dan warga Kutim. Jangan kelamaan memimpin, nanti yang disayang bosan, nah kan salah lagi,” ujar dia bercanda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.