Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Wisata Tenggelam di Sabang, Guru Besar USU Meninggal

Kompas.com - 12/02/2015, 19:04 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Sebuah kapal wisata tenggelam di perairan Sabang. Kapal tersebut membawa para wisatawan asal Medan, Sumatera Utara.

Kepala Pelabuhan Ulhe Lheu, Kecamatan Meuraxa Banda Aceh, Misdaryanto, mengatakan, para korban langsung dibawa ke Banda Aceh dengan menggunakan feri cepat yang menyeberangi pelayaran dari Pelabuhan Balohan, Kota Sabang menuju Pelabuhan Ulhe Lheu, Banda Aceh.

Seorang korban meninggal akibat insiden pecahnya boat wisata ini adalah adalah Ketua Jurusan Program Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Dr Ir Retno Widiastuti MS (53). Retno juga merupakan guru besar di USU.

Seorang korban selamat , Nur Sahara Pasaribu, mengatakan, kemungkinan sang guru besar meninggal dunia akibat mulutnya kemasukan banyak air laut.

“Saat itu angin mendadak kencang dan ombak keras sekali menghantam boat kami, hingga boat-nya pecah dan kebetulan almarhum berada di sebelah saya, dan langsung berpegangan pada kayu boat,” jelas Nur Sahara saat tiba di Pelabuhan Ulhe Lheu, Banda Aceh, Kamis (12/2/2015).

Rencananya, wisatawan yang berjumlah 14 orang itu hendak mengelilingi Pulau Rubiah sambil snorkeling. Namun baru setengah perjalanan sekitar pukul 10.00 WIB, cuaca buruk landa perairan itu. Angin kencang dan ombak besar menghantam perahu yang ditumpangi mereka. Perahu tersebut kemudian pecah dua hingga akhirnya tenggalam.

Sementara Nur Sahara dan beberapa temannya selamat karena menggunakan pelampung. Sedangkan korban mulanya masih berdiri di atas papan, tiba-tiba tenggelam.

Diakui Nur Sahara, korban memag tidak menggunakan pelampung karena tidak berniat untuk melakukan snorkeling.

“Jadi kawan-kawan yang mau snorkeling yang pakai pelampung, beliau (Retno Widiastuti) tidak karena hanya ingin melihat dari perahu saja,” jelasnya.

Selain korban meninggal, insiden ini juga menyebabkan delapan penumpang lain mengalami luka ringan dan memar. Setelah tenggelamnya boat wisata ini, sebanyak 3 unit kapal lain langsung tiba di lokasi kejadian dan mengevakuasi para korban.

Semua korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Kota Sabang yang berjarak 45 menit perjalanan darat dari pusat wisata Iboih, Sabang. Namun nahas, setibanya di rumah sakit, guru besar Retno Widiastuti menghembuskan nafas terakhirnya. Jenazah Retno dan korban selamat lainnya langsung dibawa dari Sabang menggunakan kapal cepat Bahari Cantika menuju pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh.

Sementara itu, kabar duka ini langsung beredar luas di komplek USU Medan. Bahkan para akademisi telah berdatangan ke rumah duka. Kampus USU pun dilaporkan sudah mulai menaikkan bendera setengah tiang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com