Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2015, 18:16 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Ternyata larangan untuk menggunakan pakaian bekas yang diimpor dari luar negeri, bukan hanya dilakukan pada saat Joko Widodo menjabat sebagai Presiden tetapi pernah juga dilakukan ketika Megawati Soekarno Putri berkuasa.

Hal itu disampaikan oleh Yes Mulik dan Malik, pedagang pakaian bekas di Pasar Kasih Naikoten 1, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ketika diitemui Kompas.com, di tempat usaha mereka, Minggu (8/2/2015).

Menurut Yes yang sudah memulai usaha jual beli pakaian bekas atau biasa disebut pakaian rombengan sejak tahun 1983 itu, saat era Megawati, larangan tersebut berlangsung tidak sampai satu tahun karena setelah itu dibuka kembali hingga saat ini.

"Dulu pada era Megawati jadi Presiden juga dilarang tetapi hanya sekitar enam bulan kemudian kami sudah bisa jual lagi. Sekarang ini era Jokowi kok dilarang lagi. Kami heran karena selama presiden yang lainnya berkuasa tidak ada larangan, hanya Megawati dan Jokowi yang melarang pakaian bekas sehingga kami menilai ini agak aneh," kata Yes yang diamini Malik.

Alasan pelarangan menggunakan pakaian bekas ketika Megawati menjadi Presiden juga sama persis dengan saat ini yakni adanya bakteri pada pakaian rombengan. Padahal sudah puluhan tahun pakaian rombengan ini dipasarkan, tidak ada satupun konsumen yang komplain mengidap penyakit kulit.

Namun begitu, Yes hanya pasrah jika memang usaha mereka harus ditutup karena, kata dia, semuanya diatur oleh pemerintah.

"Hidup kita ini diatur sepenuhnya oleh pemerintah sehingga pemerintah mau buat apapun kita pasti ikut," kata Yes.

Dia pun berharap pemerintah bisa mengevaluasi kembali putusan untuk melarang penjualan pakaian rombengan karena sebagian besar pedagang hanya menggantungkan hidupnya dari usaha tersebut.

"Nanti kami mau kerja apa lagi kalau usaha kami ini ditutup sehingga kita minta pemerintah harus mencari solusi yang tepat dan jangan mengorbankan pihak lain terutama kami pedagang kecil ini," ucap Yes berharap.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com