Berdasarkan pantauan Kompas.com, mulai petang hingga malam, bentrokan masih terus terjadi antara mahasiswa dengan polisi. Mahasiswa makin anakistis setelah mendengar kabar warga Pampang yang biasa ikut mengatur lalu lintas di depan kampus UMI itu tewas.
Polisi pun terus berupaya memukul mundur pendemo dengan tembakan gas air mata ke dalam kampus. Sekitar 30 menit brigade pasukan Brimob bertahan di pintu 1 kampus UMI menahan lemparan batu dan panah, situasi mulai berangsur aman. Polisi pun ditarik mundur bersama kendaraan taktisnya dan water cannon.
Saat seluruh kendaran polisi memutar arah menuju jalan layang (fly over) untuk kembali ke markas, mahasiswa kembali keluar kampus. Mereka mengejar mobil polisi dan melemparinya dengan menggunakan bom molotov. Mahasiswa pun kembali memblokade Jalan Urip Sumoharjo yang merupakan jalan trans Sulawesi Selatan penghubung Kota Makassar-Kabupaten Maros.
Lima motor dibakar
Blokade Jalan Urip Sumoharjo membuat warga sekitar kampus marah. Warga kemudian ikut membantu polisi memukul mundur mahasiswa ke dalam kampusnya. Warga yang masuk ke kampus, membakar lima unit motor milik mahasiswa yang terparkir sana. Selain itu, warga juga membakar pos satpam kampus tersebut.
Mahasiswa pun kemudian melawan dengan melancarkan serangan panah ke arah warga. Aksi saling serang pun tak terhindarkan. Seorang warga terkena panah di kakinya dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan tim medis.
Polisi dengan kendaraan taktis dan water cannon kembali masuk ke kampus UMI untuk meredam pertikaian itu. Mobil water cannon diarahkan untuk memdamkan api yang membakar pos satpam. Sedangkan, 5 unit motor yang dibakar warga masih berkobar. Semprotan air mobil water cannon tidak dapat menjangkau lokasi 5 motor yang dibakar tersebut.
Saat ini, situasi di kampus UMI mulai kondusif. Ratusan pasukan Brimob masih siaga di depan dua pintu gerbang kampus UMI. Sementara itu, arus lalu lintas di kawasan itu berangsur normal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.