Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/11/2014, 17:23 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KUPANG, KOMPAS.com - Istri anggota Polda Nusa Tenggara Timur Brigadir Polisi Rudy Soik, Wellinda Juliatni Wonlele, berharap agar Presiden Joko Widodo dan Kepala Polri Jenderal Sutarman membantu suaminya dalam membongkar mafia perdagangan manusia. Ia juga berharap ada keadilan bagi suaminya, yang ditahan karena dugaan penganiayaan.

"Saya sangat berharap Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Kapolri Jenderal Sutarman bisa membantu suami saya dalam melawan dan membongkar jaringan mafia perdagangan manusia di NTT," kata Wellinda kepada Kompas.com, Minggu (23/11/2014).

Wellinda menyebutkan, apa yang dilakukan suaminya itu bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kepentingan banyak orang di Nusa Tenggara Timur. Rudy tengah berusaha mengungkap jaringan mafia perdagangan manusia di daerahnya, termasuk melaporkan atasannya yang dia anggap terlibat dalam kasus itu.

Menurut Wellinda, suaminya yang seorang anggota polisi aktif saja diperlakukan seperti itu, apalagi warga biasa yang ingin membongkar jaringan mafia tersebut. Ia mengatakan, setelah menjalani masa tahanan di Polda NTT, kondisi fisik dan mental suaminya berubah drastis.

"Sepertinya dia lagi beban pikiran menghadapi kasus ini secara sendirian," ujar Wellinda. Ia berharap kasus tersebut segera diselesaikan hingga pengadilan sehingga membuktikan bahwa suaminya telah menjalankan tugas dengan baik dan benar.

Polda NTT menetapkan Rudy sebagai tersangka dalam kasus dalam kasus penganiayaan terhadap Ismail Pati Sanga (30), warga Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, Rabu (29/10/2014). Penganiayaan terjadi ketika Ismail dijemput Rudy dan beberapa rekannya di Kelapa Lima, Kota Kupang. Rudy meminta Ismail memberitahukan keberadaan Tony Seran, rekan Ismail, yang diduga merupakan anggota jaringan perdagangan manusia. Ismail mengaku tidak tahu sehingga terjadi cekcok antara dia dan Rudy. Rudy kemudian memukul dan menendang dada Ismail.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Agus Santoso, mengatakan, setelah Rudy ditetapkan sebagai tersangka, ia tidak langsung ditahan. Polisi mempertimbangkan Rudy bertindak kooperatif, tidak melarikan diri, dan tidak menghilangkan barang bukti. Rudy baru ditahan setelah ia tampil dalam acara "Mata Najwa" yang disiarkan di Metro TV pada Rabu (19/11/2014).

Saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/11/2014) lalu, Rudy mengaku dirinya dan keluarga mendapat ancaman pembunuhan melalui telepon dari orang tak dikenal. Selain itu, setelah bertugas sebagai anggota tim pengusut mafia perdagangan orang di NTT, ia juga mengaku mendapat sejumlah teror dan intimidasi dari sejumlah pejabat tinggi di Polda NTT yang pernah dilaporkan Rudy ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.

Rudy menjadi penyidik pada Direktorat Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda NTT. Ia mengadukan atasannya, Direktur Krimsus Polda NTT Komisaris Besar Polisi MS ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Jakarta pada 19 Agustus 2014. MS dituding menghentikan secara sepihak penyidikan kasus calon TKI ilegal yang sedang ia tangani.

Rudy mengatakan, kasus calon TKI ilegal itu terjadi pada akhir Januari 2014. Ketika itu, ia bersama enam rekannya di Ditreskrimsus Polda NTT menyidik 26 dari 52 calon TKI yang diamankan karena tak memiliki dokumen.

Terkait laporannya ke Komnas HAM, Rudy menyatakan siap dipecat jika aduannya terbukti direkayasa. Namun, jika komandan yang terbukti bersalah, maka dia meminta masyarakat dan pemerintah untuk menghukum pelaku. Rudy juga meminta Polda NTT untuk tidak memperlakukan dirinya seperti musuh bagi polisi karena bagaimanapun dia dan komandannya adalah anggota polisi aktif.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com