Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok di Gunung Botak, Mahasiswa Maluku di Makassar Kena Imbas

Kompas.com - 11/11/2014, 15:27 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Bentrok antar penambang ilegal di kawasan Gunung Botak, Desa Wamsait, Kabupaten Buru, Maluku yang terjadi beberapa hari terakhir, turut dirasakan imbasnya oleh mahasiswa asal Maluku yang berada di Makassar, Sulawesi Selatan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, bentrokan antara penambang di Gunung Botak itu menyebabkan ratusan mahasiswa asal Maluku yang ada di Makassar kerap mendapatkan teror. Para mahasiswa pun terpaksa mengungsi ke sejumlah asrama polisi di Makassar karena merasa terancam.

Terkait masalah itu, Gubernur Maluku Said Assagaf mengatakan, mahasiswa asal Maluku mengungsi karena derasnya isu. “Kemarin siang saya dapat informasi itu dari Bupati Buru Selatan,” ujar dia.

Said mengaku telah berkoordinasi dengan Gubernur Sulawesi Selatan. Menurut dia, apa yang terjadi di Makassar bukanlah insiden antar suku, namun lebih disebabkan oleh kecemburuan semata.

“Tadi saya sudah hubungi Gubernur Sulawesi Selatan, dan Gubernur di sana juga kaget. Mudah-mudahan tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, itu bukan antar suku itu kecemburuan saja,” kata dia.

Menurut Said, isu suku harus dapat dihindari karena sangat berbahaya dan mengancam kondisi bangsa. “Berbahaya sekali kondisi bangsa ini kalau persoalan suku, makanya jangan sampai terpengaruh,” ungkap dia.

Diberitakan, sejak kawasan penambangan Gunung Botak dibuka secara ilegal, tercatat sudah lebih dari 10 kali pecah bentrok antarpenambang ilegal dan juga dengan masyarakat setempat. Korban tewas pun jatuh dalam bentrokan tersebut. Terakhir, pekan lalu tiga orang penambang tewas setelah bentrokan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com