Restu Indah adalah penyiar dan wartawan Radio Suara Surabaya yang mendengarkan langsung "permintaan maaf" sang takmir masjid.
Restu, yang saat itu sedang libur, tetapi kemudian memutuskan untuk melaporkan dan menuliskannya di media sosial karena menganggap peristiwa itu penting.
"Saya ingin menyampaikan ini karena momentum yang luar biasa buat umat Islam dan toleransi yang besar dari umat Nasrani," kata Restu kepada BBC Indonesia, Kamis (9/10/2014) malam.
Menurut dia, contoh baik yang ditunjukkan dua pimpinan tempat ibadah ini sangat tepat momentumnya ketika muncul aksi kekerasan sebuah kelompok yang mengatasnamakan agama di Jakarta belakangan.
"Di saat ada ramai-ramai di Jakarta, di suatu kota kecil (Malang), ada informasi yang menyejukkan buat warga Indonesia yang heterogen secara agama," katanya.
"Artinya, Indonesia itu tidak ada apa-apa (konflik mengatasnamakan agama), tapi kadang-kadang kita terprovokasi. Padahal, kita sebetulnya damai-damai saja," tambah Restu yang dibesarkan di Kota Malang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.