Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Gus Dur: Yogya sebagai Kota Toleransi Harus Dipertahankan

Kompas.com - 12/05/2014, 19:53 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Putri Abdurrahman Wahid, Allisa Wahid, menyatakan prihatin atas maraknya aksi intoleransi di Yogyakarta yang notabene berpredikat sebagai kota istimewa sekaligus "The City of Tolerance".

Ia menilai, perlu ada formula baru guna meredam dan mengatasi aksi intoleransi, yakni dengan pendekatan berbasis kewarganegaran.

"Ini gejala sosial yang harus segera direspons. Kepolisian dan pemerintah harus memberikan pendekatan yang berbeda, bukan hanya melakukan keamanan," ujar Allisa Wahid saat jumpa pers di kantor LBH Yogyakarta, Senin (12/5/2014).

Allisa mengungkapkan, tren kekerasan berbau intoleransi saat ini sudah mulai terjadi di beberapa sudut Nusantara, bahkan bisa dikatakan cenderung meningkat sejak 2008. Jika dulu hanya sebatas pemikiran, saat ini sudah mulai berbentuk ancaman fisik dan bahkan penyerangan.

Menyikapi fenomena sosial ini, lanjut Allisa, jika pendekatannya hanya keamanan, kaum yang lemah akan dikalahkan. Dengan demikian, menurut dia, perlu adanya mendekatkan kewarganegaraan, yakni memberikan pemahaman tentang hak-hak warga negara.

"Mau itu satu orang atau kelompok kecil, tetap harus dihormati haknya sebagai warga negara yang diatur di undang-undang," ucapnya.

Allisa menuturkan, Indonesia memang dibangun di atas tanah yang heterogen. Keberagaman inilah yang berat untuk dijaga. Jika penegakan hukum tidak berjalan dan gagal menjaga keberagaman yang ada, itu akan berbahaya.

Dalam permasalahan ini, negara mempunyai perananan penting guna meredam tindakan intoleransi yang terjadi. Salah satunya ialah dengan melakukan penegakan hukum dan melindungi hak-hak setiap warga negara sesuai undang-undang yang berlaku.

"Yogya sebagai 'The City of Tolerance' harus dipertahankan. Jangan sampai ada intoleransi di kota pendidikan yang istimewa ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com