Di Asia, Emil menjalin kerjasama dengan Seoul, Korea Selatan, untuk menjajaki kerjasama bidang Teknologi Informasi, Jepang untuk kerjasama bidang lingkungan dan penanggulangan banjir, dan Beijing, Tiongkok, untuk promosi wisata Kota Bandung.
Di bawah kepemimpinan Emil dan wakilnya, Oded Danial selama satu tahun, Kota Bandung juga mendapat beberapa penghargaan. Penghargaan tersebut di antaranya adalah penghargaan dari Ombudsman karena dianggap sukses memperbaiki 29 SKPD menjadi kategori biru. "Pada tahun 2013, 18 SKPD rapornya masih merah," jelasnya.
Penghargaan lainnya adalah dari Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) karena telah menerapkan program Selasa Tanpa Rokok, penghargaan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) kategori pembinaan dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, penghargaan Wali Kota Terbaik dunia dalam Forum Young Leadership Simposium World Cities Summit di Singapura. Terakhir, penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Kemenhub dalam bidang penataan lalu lintas dan transportasi.
Di bidang pendidikan, Emil telah melakukan reformasi dalam sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara online. Meski sempat menuai kecaman, namun hal tersebut dikatakannya hanya segelintir kecil orang yang terkena dampak.
Sisanya, lanjut Emil, lebih banyak menerima sisi positif lantaran di sistem ini dikatakan berhasil mengurangi praktik-praktik intervensi pejabat, korupsi, pungli suap, sogokan, dan kecurangan lainnya.
Di bidang keamanan dan ketertiba, Pemkot Bandung bekerjasama dengan Polrestabes Bandung telah meluncurkan program Brigadir RW yang dirancang untuk meningkatkan perlindungan, pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat. Kemudian penataan PKL.
Menurut Emil, Pemkot Bandung telah berhasil melakukan penertiban di beberapa kawasan sentral seperti Jalan Merdeka, Jalan Kepatihan, serta penataan Gasibu. "Satu tahun empat titik. Jadi kalau lima tahun ada 20 titik PKL yang akan kita bereskan," ujar Emil.