Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Tahun Jaga Maleo, Tomo bak Pakar meski Hanya Lulus SD

Kompas.com - 01/09/2014, 10:29 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

"Maleo yang ada di TNBNW merupakan jenis yang dilindungi Undang-Undang Konservasi karena populasinya terancam," ujar Iwan Honuwu.

Maleo merupakan burung khas dalam hal cara bertelur. Sepasang maleo akan mencari tempat yang bisa digali untuk mengubur telurnya. Mereka akan mencari tempat yang bisa menghasilkan panas karena mereka tidak mengerami telurnya. Nesting ground di Muara Pusian merupakan salah satu lokasi ideal bagi maleo untuk bertelur.

Di sini, pengabdian Tomo terhadap pelestarian maleo patut diberi apresiasi. Bersama istrinya, dia setia tinggal di tengah hutan Desa Pusian untuk terus menjaga burung-burung itu.

"Saya bahagia menjadi bagian dari project ini. Anak-anak tinggal di kampung, saya dan istri tinggal di sini," ujar Tomo.

WCS Maleo Project secara rutin setiap bulan menyalurkan kebutuhan hidup Tomo dan keluarganya. "Tidak banyak, tetapi kami merasa cukup untuk tetap hidup," kata Tomo.

Selain di Muara Pusian, WCS Maleo Project juga mempunyai pos penelitian di Desa Tambun yang juga berada dalam kawasan TNBNW, serta di Tanjung Binerean, Desa Mataindo Utara, Kecamatan Pinolosian Tengah, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, yang sudah tidak masuk kawasan TNBNW. "Satu lagi ada di Hungayano, Gorontalo," kata Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com