Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timika Mencekam

Kompas.com - 14/08/2014, 06:47 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Hingga Rabu (13/8/2014) malam, situasi Kota Timika, Papua, mencekam, menyusul serangkaian aksi kekerasan yang menewaskan 6 orang dan melukai 8 orang sejak Selasa (12/8/2014).

"Sejak Rabu petang, kota seperti kota mati. Sesekali hanya terdengar sirene mobil patrli kepolisian," kata Lambertus, salah satu warga Kota Timika, saat dihubungi Kompas.com, Rabu malam.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua, Brigjen Pol Paulus Waterpauw, kepada wartawan di Timika mengatakan aksi kekerasan ini dipicu terbunuhnya Korea Waker (49). Jasad Korea ditemukan di jembatan Kali Merah, Jalan Logpon, Kampung Naena Muktipura, Distrik Kuala Kencana, Mimika, Timika, Senin (11/8/2014).

“Akibat kejadian ini, anggota kelompoknya (Korea Waker) yang bermukim di Satuan Pemukiman V (SP-5), Kampung Limau Asri, kemudian menyerang warga lain secara membabi buta,” kata Waterpauw.

Menurut Waterpauw, telah terjadi serangkaian pembunuhan yang terjadi di sejumlah tempat di Timika dan menewaskan 5 orang, pada Selasa (12/8/2014). Akibat rangkaian kekerasan itu, sejumlah kelompok warga di Timika bersiaga dengan senjata tajam di sejumlah tempat.

“Kami akan menyiagakan sedikitnya 300 personel Polres Mimika dibantu Brimob Detasemen B Timika dan bantuan dari Brimob Polda Papua. Selain itu akan dibantu dari 700 personil TNI di Timika. Selain itu, saya akan mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan di Timika,” papar Waterpauw yang pernah menjabat sebagai Kapolres Mimika.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, rangkaian kekerasan setelah penemuan jasad Korea dimulai pada Selasa dini hari, menimpa Muhammad Said (70), warga Kampung Limau Asri, SP-5. Said ditemukan tewas di rumahnya setelah diserang sekelompok orang.

Setelah itu, Muhammad Agung (27), warga Kampung Mulia Kencana, SP-7 ditemukan tewas, setelah diserang sekelompok orang di dekat jembatan SP-5. Tak lama berselang, Noris Timang (20), warga Kwamki Baru, ditemukan tewas setelah ojek yang ditumpanginya diserang sekelompok orang di samping pasar Sentral Timika, di Kampung Inauga.

Saiful, tukang ojek yang ditumpangi Noris juga menjadi korban penyerangan tetapi selamat karena ditolong orang yang melintas di lokasi penyerangan.

Pada Selasa petang, dua kasus penyerangan terjadi lagi, menewaskan Indra (17), seorang pelajar SMU, dan Alfin Duran (40), sopir angkutan kota jurusan Kwamki Lama. Indra ditemukan tewas di Kampung Limau Asri, SP-5. Adapun Alfin ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusuk di Kwamki Lama.

Selain itu, pada Rabu juga terjadi serangkaian kekerasan, termasuk bentrok warga di Jalan Sosial Gorong-Gorong, Timika. Menurut Tinus warga Gorong-Gorong Timika yang dihubungi Kompas.com, puluhan warga yang membawa panah wayar mencari pelaku penyerangan dan terlibat bentrokan dengan sekelompok warga di dekat Kantor Dinas Peternakan di Jalan Sosial, Timika.

Akibat bentrokan tersebut, Otto (29) ditemukan tewas dan sejumlah warga yang belum teridentifikasi mengalami luka-luka. Jasad Otto sudah dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika sementara warga yang terluka di rawat di RSMM dan RSUD Mimika.

Sejak Selasa, sejumlah warga dari Kwamki Lama mengungsi ke Kota Timika. Gelombang warga yang mengungsi berlanjut pada Rabu. Setidaknya 200-an warga dari Kampung Banti, Distrik Tembagapura, mengungsi ke Timika, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com