Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhoma: Hati-hati, Jangan Mau Diadu Domba

Kompas.com - 19/06/2014, 19:59 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com — Rhoma Irama dalam kegiatan kampanye terbuka bersama Soneta Grup di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengingatkan pendukung pasangan capres Prabowo-Hatta Rajasa agar tidak mau diadu domba dengan pendukung capres lainnya.

Adu domba, kata Rhoma, sudah banyak dilakukan oleh orang-orang yang hendak mengacaukan suasana menjelang Pilpres 9 Juli mendatang.

"Hati-hati, jangan mau diadu domba. Adu domba akan merusak keharmonisan masyarakat yang sudah tertanam selama ini," kata ayah kandung Ridho Rhoma ini, Kamis (19/6/2014).

Selain mengajak agar tidak mau diadu domba, Rhoma juga mengajak agar pendukung Prabowo-Hatta tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan tetap menjaga perdamaian. Jika ada pihak yang tidak mau terhadap perdamaian, maka pendukung Prabowo-Hatta harus menjauh.

Seusai konser, Rhoma yang sebelumnya diusung sebagai bakal capres oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengungkapkan dua alasannya mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Pertama, kriminalitas di negeri ini semakin meningkat dari conventional crime sampai extraordinary crime. Untuk mengatasi kondisi tersebut, dibutuhkan patriot yang pemberani seperti Prabowo.

Alasan kedua, lanjut Rhoma, bangsa Indonesia ke depan akan menghadapi persaingan ekonomi dunia. Agar bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lainnya, dibutuhkan seorang ekonom yang andal.

Kondisi ekonomi bangsa saat ini semakin meningkat. Jika peningkatannya di atas 6,5 persen, maka Indonesia bisa sejajar dengan Tiongkok dan Amerika.

"Sosok ekonom yang andal ada pada Hatta. Pasangan Prabowo-Hatta sudah klop," tandasnya.

Dalam kampanye itu, Rhoma Irama menyanyikan sebanyak 12 lagu, seperti "Saiba", "250 Juta Jiwa", "Adu Domba", dan lagu penutup "Insya Allah".

Meskipun sudah 12 lagu dinyanyikan Rhoma, ribuan pendukungnya masih merasa kurang. Karena keterbatasan waktu, akhirnya Rhoma mengakhiri konsernya di Kabupaten Pamekasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com