Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/06/2014, 09:32 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Wisudawati terbaik periode II/2014 Universitas Negeri Semarang (Unnes), Raeni (21), berharap bisa melanjutkan kuliah ke Inggris. Apa motivasi Raeni belajar ke Inggris? Apa kata orang-orang di lingkaran terdekat kesehariannya?

"Inginnya kuliah lagi, tapi kalau belum bisa, ya kerja dulu. Kalau kuliah kan juga harus mencari beasiswa," ujar Raeni, Rabu (11/6/2014). Dia adalah putri seorang pengayuh becak yang saat ini menjadi perbincangan setelah menjadi wisudawati terbaik pada Selasa (10/6/2014).

Sosok Raeni merupakan potret perjuangan pelajar dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi yang menembus batas itu dengan prestasi dan beasiswa. (Baca: Bukan Jalan Instan Putri Pengayuh Becak yang Jadi Wisudawati Terbaik...)

Kuliah Raeni di Unnes rampung dengan biaya dari beasiswa Bidikmisi. Sekarang, Raeni pun berharap bisa kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah ke Inggris. Gadis kelahiran 13 Januari 1993 ini mengaku terinspirasi oleh dosen dan tetangganya soal keinginan belajar di Inggris.

"Dosen saya ada yang kuliah di sana. Saya asisten dosen, terus (dosen itu) cerita-cerita soal di sana. Berawal dari mimpi itulah, semoga terwujud," cerita Raeni. Seorang tetangga yang juga kakak kelasnya di sekolah, imbuh dia, adalah penerima beasiswa belajar ke Belanda.

"Itu tetangga saya belakang rumah, dia saja sama-sama dari daerah asal saya bisa ke Belanda, saya juga harus bisa. Itu sangat memacu saya," ujar wisudawati Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unnes tersebut.

Raeni mengaku memburu beasiswa penuh untuk bisa mewujudkan keinginannya kuliah di Inggris. "Kan kalau keluar negeri pendaftarannya juga mahal," ujar dia.

Kilas balik perjalanan Raeni

Putri kedua pasangan Mugiyono dan Sujamah asal Desa Langenharjo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, ini terbiasa hidup mandiri dan sederhana. Beasiswa adalah kata yang lekat dalam perjalanan akademisnya, demikian pula menjadi juara beragam lomba.

Raeni masih menyisihkan sebagian beasiswa dan uang hadiah lomba yang dia dapat itu untuk diserahkan kepada orangtuanya. Sejak kuliah semester III, dia sudah pula mencari tambahan penghasilan dengan memberikan les privat kepada murid SMA, sampai pernah punya enam murid.

Bagi orang-orang di sekitarnya, Raeni adalah anak yang ramah, periang, dan disiplin, baik di kampus maupun di kos, termasuk urusan shalat yang selalu diupayakan berjemaah di masjid. "Memang anaknya pintar, baik, dan sudah saya anggap seperti anak sendiri," ungkap ibu kos Raeni, Koyimah.

Meski sering telat membayar uang kos, Koyimah mengaku tak mempermasalahkannya. Dia tahu kondisi Raeni dan keluarganya. "Kalau telat bilang, saya tidak apa-apa. Dari awal kuliah sudah di sini. Ikut senang sekarang dia berprestasi membanggakan," tambahnya.

Sejak berita prestasi Raeni diberitakan sejumlah media massa, Raeni kebanjiran tawaran beasiswa, pekerjaan, dan wawancara di televisi. Kepala Humas Unnes, Sucipto Hadi Purnomo, juga mengaku dihubungi sejumlah pihak terkait prestasi Raeni.

"Kalau sekadar talkshow dan wawancara langsung biasanya saya bilang Raeni, lalu saya jadwalkan. Kalau beasiswa dan pekerjaan itu kan terkait masa depan, jadi butuh waktu untuk memutuskan," ujar Sucipto.

Selain itu, kata Sucipto, Unnes juga ingin mendorong Raeni menjadi tenaga pengajar atau dosen di Unnes. "Tapi semua kan tergantung Raeni juga. Bisa ambil beasiswa di sini sembari mengajar. Saya serahkan ke anaknya saja," imbuh dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com