Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBPOM Semarang Sita Produk Berbahaya Senilai Rp 4 Miliar

Kompas.com - 03/06/2014, 17:18 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang menyita berbagai jenis jamu dan obat ilegal senilai Rp 4 miliar, Selasa (3/6/2014).

Penyitaan dilakukan dalam operasi penertiban produk ilegal oleh penyidik BPPOM di gudang distributor milik warga Kabupaten Magelang.

“Kami amankan 182 jenis jamu dan obat berbahaya. Kami amankan di gudang yang berada di Desa Kuansan, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang,” kata Pelaksana Harian Kepala BBPOM Semarang, Woro Puji Hastuti di Semarang.

Selanjutnya, sejumlah barang bukti tersebut diangkut dari gudang ke dalam empat truk yang sudah disiapkan menuju kantor BBPOM di Semarang.

Menurut Puji, kemasan jamu dan obat tersebut mengandung obat berbahaya yang tidak baik bagi kesehatan. “Sebagian besar produk itu juga tidak mempunyai izin edar,” tambahnya.

Menurutnya, barang hasil operasi tersebut sedianya akan diedarkan di berbagai wilayah di Jawa Tengah. Tim BBPOM juga menetapkan seorang pemilik gudang berinsial R sebagai tersangka. Bahkan, pemilik gudang disebut sebagai pemain lama yang sudah malang melintang dalam peredaran jamu ilegal.

Tersangka, kata Woro, juga pernah tersangkut kasus hukum dan telah diproses secara hukum pada tahun 2012.

“Kami akan kenakan pemilik gudang itu dengan Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com