Nasrul mengaku beruntung dapat mengikuti UN meski dengan kondisi terbaring dan sendirian. "Kaki saya sakit jika digerakkan, sehingga tidak bisa ke sekolah," katanya kepada Kompas.com, Rabu (16/4/2014).
Nasrul mengaku tidak menemui kesulitan yang berarti dalam menyelesaikan soal-soal UN yang dihadapinya. "Konsentrasiku hilang kadang kalau pas kaki tiba-tiba sakit," jelasnya.
Dalam mengerjakan soal UN, Nasrul hanya mampu terlentang di atas kasur yang digelar di ruang tamu rumah panggung milik orangtuanya. Dia diawasi oleh seorang guru pengawas yang khusus ditugaskan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) Pinrang.
Wakil Kepala SMAN 10 Lanrisang, La Munta mengatakan, siswa SMA Negeri 10 yang mengalami kecelakaan itu, terpaksa akan diikutkan kembali pada ujian susulan pada 22 April mendatang.
"Karena dia, hanya mengikuti ujian nasional selama 2 hari, yang semestinya harus 3 hari. Soal siswa kami yang sakit, itupun, informasinya, baru kami ketahui sehari setelah UN dimulai," paparnya.
Sementara itu, Wakil Kepala SMAN 10 Bidang Sarana dan Prasarana, Abdul Rasyid mengatakan, dibolehkannya siswa mengikuti UN di rumah merupakan hasil koordinasi pihak sekolah dengan Dinas PPO, termasuk pengawas independen dan petugas keamanan.
"Jadi setiap mata pelajaran yang diujikan, diawasi oleh petugas keamanan dan pengawas independen serta pengawas ruangan," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.