Pesan singkat lewat ponsel tersebut adalah, "Kirim kawan2 yg lain, ingat it yg listening..", disertai sejumlah jawaban berbentuk pilihan ganda.
"Saya juga dapat kiriman. Dengar kabar, kunci jawaban ini dihargai Rp 50.000 per paket. Karena tidak boleh membawa ponsel ke kelas, jadi kunci jawabannya disalin terlebih dahulu," ujar AI, salah seorang peserta ujian.
Ketua Panitia UN Provinsi Bengkulu, R Wahyu Dharma Priatna, mengatakan, setiap UN berlangsung, memang selalu saja muncul isu adanya kunci jawaban. Namun, ia berharap hal tersebut tak mempengaruhi siswa.
"Jauh sebelumnya, para peserta UN telah diingatkan untuk tidak mempercayai adanya isu soal kunci jawaban," kata Wahyu.
Naskah UN terdiri dari 20 paket soal ujian. Wahyu mengatakan, kemungkinan kebocoran soal sangat minim, bahkan bisa dikatakan tidak ada sehingga diharapkan siswa tidak mengisi soal ujian dengan menyalin kunci jawaban palsu tersebut.
"Saya pastikan kunci jawaban tersebut tidak benar. Mudah-mudahan yang sudah menerima kunci jawaban tersebut tidak gegabah untuk menirunya," kata Wahyu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.