Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal UN Bahasa Indonesia Terlalu Panjang, Siswa Tuna Rungu Kesulitan

Kompas.com - 16/04/2014, 14:57 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com – Tiga siswa tuna rungu wicara SMA Luar Biasa di Kota Magelang, Jawa Tengah, mengeluhkan soal Bahasa Indonesia dalam Ujian Nasional (UN) 2014 yang terlalu panjang sehingga sulit dipahami. Para siswa yang sejak kecil tidak mengenal bahasa tutur lisan ini membutuhkan waktu yang lama untuk memahami pertanyaan berebntuk narasi di dalam soal UN tersebut.

Danu Ristiono asal Kabupaten Temanggung, Maria Setyo Nugraheni asal Kota Magelang serta dan Zumaroh Asal Kabupaten Magelang mengikuti UN di SMA Luar Biasa Yayasan Pendidikan dan Penyantuan Anak Luar Biasa (YPPLAB) Putra Mandiri, Kota Magelang.

Kepala SMA-LB YPPLAB Putra Mandiri, Edy Purwanto, mengatakan umumnya siswa tuna rungu wicara memang kesulitan dalam mengerjakan Bahasa Indonesia. Mereka membutuhkan waktu relatif lama untuk memahami soal sebelum menjawab.

“Siswa tuna rungu wicara memang kurang bisa memahami kalimat apalagi yang terlalu panjang. Sebab dalam kesehariannya mereka hanya menggunakan bahasa isyarat dan tidak mengenal bahasa tutur lisan sejak kecil,” ujar Edy, Rabu (16/4/2014).

Namun demikian, lanjutnya, untuk mata pelajaran lainnya, seperti Matematika, prinsipnya tidak masalah. Begitu juga dengan Bahasa Inggris, siswa cukup terbantu pemahamannya karena ada petunjuk berupa gambar.

“Sejauh ini siswa semangat dan antusias dalam mengerjakan soal UN. Kami optimis dapat lulus dengan nilai yang baik,” tutur Edy.

Budi Susilo, salah satu guru SMA-LB YPPLAB Putra Mandiri, menambahkan materi soal yang dikerjakan oleh para siswa berkebutuhan khusus tidak berbeda jauh dengan materi yang diberikan di sekolah umum. Hanya saja bobot soal disesuaikan dengan kemampuan siswa yang tidak dapat berbicara maupun mendengar sejak kecil, misalnya dengan bahasa yang lebih ringan dan pendek-pendek.

“Kami bersyukur, walau dengan keterbatasan fisik, para siswa lancar menyelesaikan UN. Karena jauh sebelum pelaksanaan UN ini kami sudah melakukan banyak persiapan dan latihan-latihan. Mereka juga mandiri,” ujar Budi.

Meski materi soal dibedakan, lanjutnya, namun mulai jadwal mata pelajaran, jumlah soal, serta waktu pengerjaan tetap sama dengan sekolah umum. Lembar jawaban juga tetap memakai lembar jawab komputer (LJK), pengawasan hingga standar kelulusan pun sama. Menurutnya, secara umum, pelaksanaan UN di SMA-LB tersebut berjalan tertib dan lancar sejak hari pertama, Senin (14/4/2014) hingga hari terakhir, Rabu (16/4/2014) ini. Peserta UN tahun ini memang lebih sedikit dengan peserta UN tahun lalu yang mencapai 7 orang peserta.

“Target kami para siswa lulus dengan hasil memuaskan,” ucap guru Komputer dan Bahasa Inggris itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com