Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelud Meletus, Potensi Kredit Bermasalah di Kediri Capai Rp 248,7 M

Kompas.com - 07/03/2014, 07:04 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Kredit bermasalah akibat bencana letusan Gunung Kelud di perbatasan Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang, pada 13 Februari 2014 di Karesidenan Kediri, Jawa Timur, diperkirakan cukup tinggi. Bank Indonesia Perwakilan Kediri memperkirakan sekitar Rp 248 miliar kredit akan macet akibat bencana itu.

Potensi kredit macet itu berasal dari 2.456 nasabah yang ada di 18 bank umum, dengan jumlah kredit sebesar Rp 177,8 miliar, serta 13.419 nasabah dari 23 Bank Perkreditan Rakyat dengan kredit senilai Rp 70,9 miliar. Para debitur tersebar di wilayah Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Blitar, maupun Kabupaten Tulungagung.

Beberapa wilayah tersebut merupakan daerah terdampak erupsi. “Kredit terdampak memang cukup besar karena di sana (lereng Kelud) ada banyak perkebunan,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kediri, Matsisno, Kamis (6/3/2014). Dalam waktu dekat, kata Matsisno, Bank Indonesia akan melakukan evaluasi kredit macet tersebut bersama dengan pihak perbankan yang bersangkutan.

Dari evaluasi itu diharapkan ada solusi terbaik bagi para debitur. Skenario solusi kepada para debitur, imbuh Matsisno, dapat diberikan beberapa pilihan seperti penambahan kredit, keringanan suku bunga, pemberian modal, atau penghapusan kredit.

Namun, kata Matsisno, langkah-langkah tersebut sepenuhnya merupakan kebijakan masing-masing bank. Bank Indonesia, kata Matsisno, akan membantu pada taraf penyelamatan debitur dari sistem informasi debitur atau ancaman blacklist karena kredit macet yang menjadi domain Bank Indonesia.

Sebab, lanjut Matsisno, jika nasabah sudah masuk dalam daftar debitur bermasalah dalam sistem maka mereka akan kesulitan mengambil kredit lagi dari bank. "BI akan membantu nasabah agar tidak mengalami kemacetan pada system informasi debitur kita,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com