"Tak ada yang bisa dirawat apalagi dipanen. Semua tanaman rusak. Apalagi di sini, jarak ke Kelud hanya 7 kilometer," kata Marda'i (37), warga Dusun Sambirejo, Desa Pandansari, Ngantang, Kabupaten Malang, Senin (17/2/2014).
Suami dari Yaumi (33) itu mengaku punya 1,5 hektar kebun yang ditanami jagung, jahe, cabai, sawi dan terong. "Semuanya ludes dan tak tersisa. Kering semua," katanya.
Marda'i mengaku, dirinya harus membiayai lima anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan SMP. Anak-anaknya adalah Dewi Kristina, Sriwijayanti, Andi Pradana, Ferdi Adi Pamungkas dan Inne Dewi Puspitasari.
Rumah Marda'i yang berada di perbatasan, terlihat rusak parah. Hanya tinggal puing-puing saja. "Sudah hancur semua. Tanaman sudah habis. Biasanya bulan depan sudah panen cabai dan sawi. Sekarang sudah tidak ada," keluhnya.
Ditanya berapa kerugian yang dialaminya, Marda'i mengaku, kurang lebih mencapai Rp 300 juta. "Harapan saya pemerintah berkenan membantu. Rumah jika bisa, diperbaiki sebagai tempat berteduh kami dan keluarga," harapnya.
Tanaman rusak tak hanya di Desa Pandansari, namun hampir di seluruh desa di Kecamatan Ngantang rusak total yang mengakibatkan petani gagal panen. Kebun yang selamat hanya di wilayah Pujon. Hal itu terlihat dari adanya warga yang mulai beraktivitas merawat tanaman di wilayah itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.