Di hari-hari normal harga elpiji di wilayah pulau itu sebesar Rp 19.000. Abdul Halim, warga asal Desa Paliat, Kecamatan Sapeken, mengatakan, kenaikan harga elpiji sudah terjadi sejak sepekan kemarin. Kenaikannya berkisar menjadi Rp 25.000 sampai Rp 30.000. Namun, sekarang harganya sudah mentok di Rp 32.000.
"Di awal cuaca ekstrem kemarin harga masih normal karena persediaan elpiji 3 kg masih ada. Namun setelah tidak ada kapal barang ke kepulauan, persediaan semakin menipis dan sampai sekarang sudah tidak ada," kata Abdul Halim, melalui sambungan ponselnya kepada Kompas.com, Sabtu (8/2/2014).
Tidak adanya kiriman elpiji itu membuat warga di Kepulauan Sapeken memilih beralih ke kayu bakar untuk kebutuhan memasak. Warga belum tahu pasokan elpiji ke Pulau Sapeken akan dikirim. Warga berharap kekosongan elpiji 3 kg segera diisi.
"Sebelum ada kiriman elpiji, warga memilih menggunakan kayu bakar dan lebih hemat biaya meskipun waktu masaknya lebih lama jika dibandingkan pakai elpiji," kata Abdul Halim.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.