Hal itu diakui putri sulung Buasir, SA saat didatangi di rumahnya, Jumat (31/1/2014). Rumah Buasir sama dengan rumah tetangganya, bercat putih dan bergaya rumah pedesaan. Yang membedakan dengan tetangganya adalah rumah Buasir yang terletak di tengah-tengah persawahan sendirian. Selain bangunan rumah, di sebelahnya berdiri gudang tempat menggiling padi dan jagung.
SA menambahkan, setiap hari, ayahnya bekerja menggiling padi, membuat pupuk kandang, dan shooting video hajatan. Kalau malam hari sering keluar dengan alasan shooting video. Usaha shooting video dilakukan sejak enam tahun lalu, sedangkan pengolahan pupuk kandang sejak delapan tahun lalu dengan pegawai sebanyak 15 orang yang selalu gonta-ganti.
Kepala Desa Posangit Lor M Diyu mengatakan, Buasir adalah sosok yang biasa saja dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Diyu juga tahu bahwa pekerjaan Buasir adalah menggiling padi, membuat pupuk kandang, dan shooting video hajatan. Diyu tak menyangka jika Buasir adalah kolor ijo.
Hingga sejauh ini, polisi masih terus mengembangkan kasus tersebut. Kepolisian masih belum menemukan korban baru dari aksi Buasir tersebut. Kasus pencurian dan perkosaan terakhir yang dilakukan Buasir terjadi pada 19 Januari 2014 lalu di Perumahan Kopiaan, Ketapang, Kota Probolinggo. Korbannya gadis berumur 20 tahun. Akibat kejadian yang dialaminya, gadis itu mengalami trauma.
Keluarga korban tersebut meminta penegak hukum menghukum Buasir dengan hukuman seumur hidup, atau setimpal dengan perbuatannya. Keluarga korban juga mengapresiasi polisi karena berhasil menangkap Buasir yang selama sepuluh tahun terakhir beraksi di dua daerah, yakni Kota dan Kabupaten Probolinggo.
Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, masyarakat bisa bernapas lega dari teror kolor ijo. Itu setelah Kepolisian Resor Kota Probolinggo menangkap sosok kolor ijo bernama Buasir Nur Khotib (50), warga Desa Pohsangit Lor, Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, di rumahnya, Kamis (30/1/2014).
Polisi menangkap Buasir yang telah meneror perempuan sejak 2004. Aksi Buasir ini telah berlangsung selama 10 tahun. Kolor ijo dalam melakukan aksinya selalu mengenakan celana pendek berwarna hijau, lalu mencuri barang berharga milik korban dan memerkosa perempuan, baik gadis maupun janda.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.