Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2014, 20:49 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis


PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Selama 10 tahun bebas menjalankan aksinya mencuri dan memerkosa puluhan wanita, Buasir Nur Khotib (50) alias “kolor ijo”, warga Desa Posangit Lor, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ternyata memiliki tiga pekerjaan yang setiap hari dilakoninya, yakni usaha selep (giling) padi dan jagung, memproduksi pupuk kandang, dan shooting video hajatan.

Hal itu diakui putri sulung Buasir, SA saat didatangi di rumahnya, Jumat (31/1/2014). Rumah Buasir sama dengan rumah tetangganya, bercat putih dan bergaya rumah pedesaan. Yang membedakan dengan tetangganya adalah rumah Buasir yang terletak di tengah-tengah persawahan sendirian. Selain bangunan rumah, di sebelahnya berdiri gudang tempat menggiling padi dan jagung.

SA menambahkan, setiap hari, ayahnya bekerja menggiling padi, membuat pupuk kandang, dan shooting video hajatan. Kalau malam hari sering keluar dengan alasan shooting video. Usaha shooting video dilakukan sejak enam tahun lalu, sedangkan pengolahan pupuk kandang sejak delapan tahun lalu dengan pegawai sebanyak 15 orang yang selalu gonta-ganti.

Kepala Desa Posangit Lor M Diyu mengatakan, Buasir adalah sosok yang biasa saja dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Diyu juga tahu bahwa pekerjaan Buasir adalah menggiling padi, membuat pupuk kandang, dan shooting video hajatan. Diyu tak menyangka jika Buasir adalah kolor ijo.

Hingga sejauh ini, polisi masih terus mengembangkan kasus tersebut. Kepolisian masih belum menemukan korban baru dari aksi Buasir tersebut. Kasus pencurian dan perkosaan terakhir yang dilakukan Buasir terjadi pada 19 Januari 2014 lalu di Perumahan Kopiaan, Ketapang, Kota Probolinggo. Korbannya gadis berumur 20 tahun. Akibat kejadian yang dialaminya, gadis itu mengalami trauma.

Keluarga korban tersebut meminta penegak hukum menghukum Buasir dengan hukuman seumur hidup, atau setimpal dengan perbuatannya. Keluarga korban juga mengapresiasi polisi karena berhasil menangkap Buasir yang selama sepuluh tahun terakhir beraksi di dua daerah, yakni Kota dan Kabupaten Probolinggo.

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, masyarakat bisa bernapas lega dari teror kolor ijo. Itu setelah Kepolisian Resor Kota Probolinggo menangkap sosok kolor ijo bernama Buasir Nur Khotib (50), warga Desa Pohsangit Lor, Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, di rumahnya, Kamis (30/1/2014).

Polisi menangkap Buasir yang telah meneror perempuan sejak 2004. Aksi Buasir ini telah berlangsung selama 10 tahun. Kolor ijo dalam melakukan aksinya selalu mengenakan celana pendek berwarna hijau, lalu mencuri barang berharga milik korban dan memerkosa perempuan, baik gadis maupun janda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dukung Sektor Pertanian, Wabup Kukar Siapkan Anggaran hingga Rp 1 Triliun

Dukung Sektor Pertanian, Wabup Kukar Siapkan Anggaran hingga Rp 1 Triliun

Regional
Setelah Kereta Cepat Whoosh Beroperasi

Setelah Kereta Cepat Whoosh Beroperasi

Regional
Cekatan Tangani Banjir di Kota Semarang, Mbak Ita Dipuji Anggota DPRD

Cekatan Tangani Banjir di Kota Semarang, Mbak Ita Dipuji Anggota DPRD

Regional
Maksimalkan Satu Data Indonesia Sumut, Diskominfo Sumut Tekankan Standardisasi Aplikasi Pemerintah

Maksimalkan Satu Data Indonesia Sumut, Diskominfo Sumut Tekankan Standardisasi Aplikasi Pemerintah

Regional
Jelang Musim Hujan, Pemkot Semarang Jalankan Revitalisasi Saluran Air untuk Antisipasi Banjir

Jelang Musim Hujan, Pemkot Semarang Jalankan Revitalisasi Saluran Air untuk Antisipasi Banjir

Regional
Pasar Slogohimo Terbakar, Pasar Darurat Digelar di Lapangan Kelurahan Bulusari

Pasar Slogohimo Terbakar, Pasar Darurat Digelar di Lapangan Kelurahan Bulusari

Regional
Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Regional
Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Regional
Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Regional
Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Regional
Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com