Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Terduga Teroris di Surabaya Masih Dijaga Ketat

Kompas.com - 21/01/2014, 13:38 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Rumah terduga teroris jaringan Poso, Abdul Majid, di Jalan Tanah Merah Sayur I, Surabaya, Selasa (21/1/2014) siang masih dijaga polisi.

Penjagaan akan terus dilakukan sampai ada perintah pelepasan garis polisi dari Polda Jatim. Hal itu diungkapkan, Kepala sub bagian Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Lily Djafar.

Dia menjelaskan, penjagaan dilakukan secara terbuka maupun tertutup oleh 10 personel berseragam dan bersenjata lengkap, maupun 10 personel polisi berpakaian preman.

Lily tidak dapat memastikan sampai kapan pengamanan itu dilakukan. "Pengamanan berakhir sampai ada perintah dari Polda Jatim untuk melepas garis polisi di rumah terduga teroris," katanya.

Pantauan Kompas.com di lokasi, di rumah dua lantai di wilayah Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, RT 29, RW 4 nomor 17 itu masih dipasang garis polisi. Puluhan warga dari wilayah lain juga terlihat memenuhi lokasi karena ingin mengetahui rumah teroris.

"Saya hanya ingin tahu, katanya semalam ada teroris ditangkap di sini," kata Wiwik, warga Jalan Kedinding Lor Surabaya.

Seperti diberitakan, Datasemen Khusus (Densus) 88 Polri menangkap dua orang terduga teroris jaringan Poso, masing-masing Majid, dan Ramadani di kawasan Jalan Kedung Cowek Surabaya, Senin (20/1/2014) malam.

Tim Densus juga menggerebek rumah Majid di Tanah Merah Sayur I Surabaya. Dalam penggeledahan rumah, polisi menemukan rangkaian bom yang di dalamnya berisi paku dan timer.

Bom tersebut berbentuk tabung dengan panjang 20 sentimeter dengan diameter lima sentimeter. Di dalam tabung tersebut terdapat paku dan dilengkapi dengan timer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com