Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses ke Bromo Longsor, Pejabat Dilarang ke Luar Kota

Kompas.com - 12/12/2013, 18:28 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis


PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Akibat longsornya bukit di Dusun Jurong Jontro, Desa Wonokerto Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, yang merupakan jalur ke Gunung Bromo, Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko melarang kepala satuan kerja atau pejabat ke luar kota dan bersikap siaga.

"Sehingga saat terjadi bencana yang lain, semua sudah siap untuk evakuasi. Kepala satker kami minta tidak ke luar kota," katanya, Kamis (12/12/2013).

Sementara itu, rehabilitasi pascalongsor sudah mulai dilakukan. Kepala Badan Pelaksana BPBD Dwi Joko Nur Jayadi mengatakan, semua satuan kerja sudah mulai menyusun rencana aksi.

Untuk rehabilitasi di Desa Wonokerto, sudah mulai dibangun Tebing Penahan Tanah (TPT) di sekitar bukit yang longsor. "Sudah mulai dibuat TPT agar tidak terjadi longsor lagi," katanya.

Untuk mengantisipasi terjadinya bencana longsor lain, lanjut Joko, pihaknya sudah meminta camat agar melakukan pemantauan terhadap kades dan melaporkan dua kali dalam sehari, baik ada bencana maupun tidak. Sehingga, begitu ada tanda-tanda bisa langsung bereaksi cepat.

Selain itu, sejak terjadi longsor beberapa waktu lalu, tidak semua kendaraan boleh melintas di jalan menuju Gunung Bromo itu. "Maksimal tonasinya seberat 2 ton. Selebihnya sudah tidak boleh," katanya.

Untuk kendaraan massal, hanya jenis kendaraan bison yang diperbolehkan. Sementara untuk kendaraan angkut hanya pikap. "Selain itu, tidak boleh, termasuk minibus dan tak boleh," imbuhnya.

Lantas bagaimana jika ada minibus yang mengangkut wisatawan? "Harus diimbal (diangkut sedikit demi sedikit) menggunakan bison. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi keretakan tanah. Kalau terus dibiarkan, maka tanah akan retak. Dan, sangat mungkin terjadi longsor lagi," terangnya.

Tidak hanya di Kecamatan Sukapura, BPBD juga menginstruksikan kepada seluruh camat agar selalu memantau perkembangan di daerah masing-masing. Soal persiapan pemerintah, jika terjadi bencana yang lebih besar, BPBD menyatakan sudah melakukan pemetaan.

Pemetaan tersebut berkaitan dengan infrastruktur yang dimiliki Pemkab untuk mengevakuasi. Untuk kondisi alat berat, Pemkab Probolinggo menyiapkan tiga ekskavator dan satu loader.

Untuk bencana yang menyebabkan korban, lanjut Dwi Joko, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan agar menyiapkan tim kesehatan di setiap kecamatan. "Dinkes sudah siap. Tiap kecamatan ada satu dokter dan enam paramedis yang siap 24 jam," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com