"Saya bela dokter. Mereka baik sama kami. Sangat baik. Mereka yang rawat kami, sembuhkan kami," ujar Agustina kepada Kompas.com, Rabu (27/11/2013).
Agustina mengakui pelayanan yang diberikan oleh dokter terganggu karena adanya kasus ini. Agustina kecewa ketika ke Poli Saraf di RS Prof Kandouw tidak ada pelayanan. "Tidak ada pelayanan, mereka berdemo. Kalau sudah begini kami yang rugi. Cucu saya lagi kritis, kalau dia mati siapa yang mau disalahkan?" tanya Agustina.
Menurut dia, Pengadilan harus membebaskan kedua dokter itu. Karena menurutnya, para dokter itu tidak bersalah. Mereka hanya menjalankan tugasnya sebagai dokter untuk menangani pasien. Kalau meninggal itu sudah risiko.
Hampir seribu dokter dan para medis melakukan aksi solidaritas di halaman RS Prof Kandouw tadi pagi. Aksi itu diisi dengan gelar doa bersama dan arahan dari Direktur RS Prof Kandouw, Maxi Rondonuwu dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sulut, Jimmy Waleleng. Aksi itu akan dilanjutkan siang sebentar dengan mendatangi Rutan Malendeng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.