Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PJI Makassar Kecam Aksi Kekerasan terhadap Wartawan oleh Satpol PP

Kompas.com - 10/11/2013, 20:36 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com - Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulsel mengecam aksi kekerasan terhadap salah seorang fotografer Harian Berita Kota Makassar yang dilakukan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol-PP) saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Makassar ke 406 yang berlangsung di Anjungan Pantai Losari, Sabtu (9/11/2013) malam.

Sekretaris Pengurus Daerah PJI Sulsel, Hendra Nick Artur dalam rilisnya, Minggu (10/11/2013) mengatakan, aksi kekerasan terhadap pers adalah bentuk pelecehan terhadap Undang-Undang No 40 Tahun 1999 tentang kemerdekaan pers.

PJI sebagai wadah perhimpunan jurnalis menyayangkan aksi kekerasan yang dilakukan Kasatpol PP, Alham Arifin yang menurutnya tidak mencerminkan perilaku seorang pejabat pemerintah. Menurut Hendra, sebagai pejabat, harusnya Alham mengedepankan etika dari pada sikap progresif terhadap para awak media yang sedang menjalankan aktifitas liputan mereka.

"Kami kecam aksi kekerasan terhadap wartawan. Jika benar Kasatpol PP Makassar melakukan kekerasan, maka kami minta beliau segera menyampaikan permintaan maaf secara resmi ke media bersangkutan," tegas Hendra.

Sementara itu, Kasatpol PP Makassar, Alham Asikin saat dikonfirmasi terkait peristiwa itu, membantah dirinya melakukan aksi kekerasan hingga menyeret salah seorang pewarta photo. Namun ia membenarkan kalau aksi ini terjadi dan dilakukan oleh salah seorang ajudan Walikota Makassar.

Ia mengaku kekerasan yang disertai pengusiran terjadi karena korban memaksa untuk masuk ke areal VIP tempat para pejabat yang harusnya steril dari wartawan. "Bukan saya, tapi ajudannya walikota. Memang sudah diingatkan tidak masuk diareal VIP tapi dia paksa masuk bahkan melawan," tepisnya.

Sebelumnya, jurnalis photo dari harian Berita Kota Makassar, Chairil bersama sejumlah rekan seprofesinya mengaku mendapat aksi kekerasan yang diduga dilakukan Kasatpol PP dan salah seorang Ajudan Walikota Makassar.

Chiril mengaku diseret keluar dari salah satu areal tempat dilaksanakannya HUT Kota Makassar. Ia mentakan, tidak ada imbauan sebelumnya jika areal itu harus streril dari aktifitas liputan jurnalis.

Namun saat hendak mengambil gambar, ia lalu dihalau oleh Kasatpol PP dan salah seorang yang diduga kuat ajudan Walikota. Tidak hanya diusir, Charil mengaku juga diseret keluar areal tersebut sambil mendapat cacian dari keduanya.

"Saya tidak tahu kalau areal itu dilarang masuk. Saat saya coba masuk kedalam tiba-tiba saya dihalau dua orang Pak Alham dan satunya lagi salah satu pengawal Pak Wali. Mereka berdua langsung menarik baju saya dan diseret keluar sambil di caci maki," keluh Chairil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com