Aksi tersebut menuai simpati dari beberapa pengendara yang melintas ataupun pejalan kaki untuk menerima takjil yang diberikan bocah TK itu. Isi takjil tersebut terdiri dari nasi bungkus, air kemasan, dan es buah.
Satu per satu anak-anak itu berebut untuk memberikan takjil kepada warga dengan dikawal langsung oleh guru-guru dan aparat kepolisian dari Sat Lantas Polres Pamekasan untuk menghindari penumpukan kendaraan.
Durratun Nasihah, salah satu guru yang mendampingi siswanya bagi-bagi takjil, mengatakan, aksi tersebut dalam rangka memberi pelajaran kepada anak didiknya agar memiliki kepekaan dan kepedulian sosial. Sebab, pendidikan semacam itu juga harus ditanamkan kepada anak sejak dini agar kelak menjadi generasi yang peka sosial.
"Anak-anak sudah tahu kalau orang puasa itu lapar. Ketika lapar membutuhkan makanan. Untuk itu, takjil yang diberikan di bulan puasa ini sebagai pelajaran agar peduli kepada orang lapar dalam keadaan berpuasa," kata Durratun.
Dijelaskan Durratun, anak-anak yang memberikan takjil juga diajari selektif terhadap orang yang berhak menerima takjil. Jadi tidak semua orang yang lewat di jalan raya diberi takjil.
"Kita ajari mereka untuk memberi kepada abang becak, pejalan kaki yang sudah sepuh, ataupun kepada pengemis yang kebetulan melintas. Kalau orang bermobil kita larang untuk diberi takjil," ungkap Durratun.
Adapun takjil yang diberikan anak-anak TK itu dibawa dari rumah mereka masing-masing, dan sebagian bantuan dari lembaga amil zakat di Pamekasan. Ada 700 bungkus takjil habis yang dibagikan dalam waktu satu jam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.