Sebelumnya, pada Jumat (21/6/2013) kemarin, satu rumah milik Fathorrozi, ambruk karena tanah yang ditempatinya ambles dengan kedalaman satu meter.
Buhari, Kepala Dusun Pancor, Sabtu (22/6/2013) mengatakan, warganya enggan mengungsi karena masih belum menemukan tempat yang bisa dijadikan hunian. Padahal keselamatan mereka terancam karena kondisi retaknya tanah sudah semakin meluas.
"Mereka sementara waktu masih memilih bertahan di rumahnya masing-masing. Padahal kami mengkhawatirkan kondisi mereka kawatir tanahnya ikut ambles seperti kemarin," ungkap Buhari.
Saat ini, kondisi rumah keenam keluarga tersebut sebagian sudah ada yang retak-retak meskipun masih belum menyebabkan kerusakan pada bangunan. Namun dengan kejadian ambruknya satu rumah Jumat kemarin, semuanya menjadi waspada.
Sebelumnya, satu rumah milik Fathorrozi ambruk dan terbelah dua setelah tanahnya retak dan ambles. Penyebabnya karena rongga bekas penambangan batu bata yang dilakukan sejak tahun 1930-an, sudah tidak kuat menahan beban.
Di samping itu, kegiatan penambangan yang dilakukan terus menerus hingga kini. Amblesnya tanah di sekitar penambangan sudah mencapai 5 meter dengan panjang keretakan mencapai satu kilometer.
Kegiatan penambangan di Desa Grujugan banyak dilakukan warga yang kemudian dijual untuk bahan bangunan. Kejadian amblesnya tanah dan robohnya rumah sebelumnya juga pernah terjadi pada tahun 1978 silam.
Warga sekitar sudah pernah mengungsi ke dusun lain. Karena kejadian itu sudah mulai hilang di ingatan warga, penambangan batu bata kemudian dilakukan lagi. Bahkan jumlah penambang semakin bertambah dan merembet ke desa yang lain.
Jumlah penambang batu bata sekarang sudah mencapai 17 orang. Pemerintah setempat tidak mampu menghentikan penambang. Alasannya karena para penambang menolaknya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.