Salin Artikel

Menpora Ingin Tradisi Pacuan Kuda di Ambal Kebumen Jadi Ikon Jawa Tengah

Pacuan kuda yang digelar di Lapangan Tegalrejo Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen selama empat hari sejak 13 - 16 April 2024 ini, menjadi yang kedua kalinya didatangi oleh Menpora Dito Ariotedjo setelah pada 2023 lalu.

Dito mengatakan, tradisi pacuan kuda di Kabupaten Kebumen ini diharapkan dapat menjadi ikon untuk Jawa Tengah.

Hal itu lantaran kemajuan event tahunan ini sangat signifikan.

"Jadi ini sudah naik tingkat yang tahun lalu masih tingkat kabupaten, tahun ini sudah nasional dan semoga makin tahun makin menjadi trade mark dan menjadi ikon untuk di Jawa Tengah," ujar Dito, Selasa (16/4/2024).

Pacuan kuda di Kebumen Jawa Tengah ini menjadi tradisi menarik saat merayakan lebaran.

Tradisi pacuan kuda mampu menarik perhatian ribuan warga, tak hanya dari Kebumen saja, namun berbagai wilayah di sekitarnya.

Tradisi ini dimanfaatkan oleh warga sebagai ajang silaturahmi sekaligus hiburan untuk mengisi waktu libur lebaran.

"Pacuan kuda Ambal ini contoh sukses perpaduan olahraga, pariwisata, budaya. Ini harus kita lestarikan, semoga ini bisa diaplikasikan di seluruh Indonesia dengan ciri khasnya masing-masing," kata Dito.

Pacuan yang digelar sejak pagi hingga sore hari ini merupakan tradisi yang biasa dilaksanakan warga Kebumen untuk merayakan lebaran sejak 1956.

Pacuan kuda ini pun selalu dinanti warga, terbukti dengan hadirnya ribuan warga setiap hari di area pacuan, untuk menyaksikan kuda yang beradu kecepatan.

Dito menilai gelaran pacuan kuda tahun ini semakin menarik dan terdapat banyak peningkatan.

"Ini lebih ramai, sudah ada sponsor besarnya juga, berarti acara ini secara traffic sudah semakin menarik. Ini tinggal bagaimana pemerintah hadir membantu infrastruktur yang ada di sini semoga tahun depan sudah ada perubahan lagi," kata Menpora.

Seiring berjalannya waktu, pacuan kuda di Ambal, Kebumen tak hanya sekedar tradisi, namun disulap menjadi kompetisi bertaraf nasional.

Hadiah yang diperebutkan pun mencapai puluhan juta rupiah serta memperebutkan piala Menpora.

Saat putaran final, Menpora Dito Ariotedjo juga bergabung bersama ribuan warga lainnya menyaksikan pacuan kuda.

Dito juga sempat menyerahkan hadiah untuk juara pertama dan Piala Menpora untuk kelas 2.000 meter.

Ke depan, pacuan kuda Ambal bakal dikemas menjadi sajian sport tourism, ikon untuk Jawa Tengah.

Pihaknya telah berkomitmen untuk mendorong pengembangan sarana dan prasarana serta insfraktruktur agar pelaksanaan pacuan kuda Ambal makin naik kelas, bahkan berskala internasional.

Sementara itu, Ketua Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kebumen, Setyo Mujiono, mengatakan, pada pacuan kuda kali ini terdapat 17 kelas yang dilombakan.

Dengan peserta lebih dari 200 ekor kuda, peserta pun tak hanya datang dari Kebumen saja, namun dari sejumlah wilayah lainnya, baik dari Jawa maupun luar Pulau Jawa seperti, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera.

"Berlangsung 4 hari, dua hari penyisihan dua hari untuk babak final, semuanya ada 17 kelas, masing-masing berasala dari wilayah Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, dari luar Jawa lainnya juga banyak total ada 200-an peserta," jelas Setyo.

https://regional.kompas.com/read/2024/04/17/141849778/menpora-ingin-tradisi-pacuan-kuda-di-ambal-kebumen-jadi-ikon-jawa-tengah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke