Salin Artikel

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Jasad keduanya ditemukan pertama kali oleh anak Wasilah, G (7) pada Senin (15/4/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

Wasilah ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi kepala tertancap besi di dalam kamarnya. Sedangkan, FR tewas di garasi rumah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono usai melakukan olah TKP pada Senin (15/4/2024).

"Ketika ditemukan, kondisi korban Wasila berada dalam posisi tertelungkup dengan senjata tajam yang masih tertancap. Sementara anak perempuan korban ditemukan di dalam kamar dengan posisi telentang di lantai. Dari tubuhnya terdapat luka mematikan," kata Harryo.

Kapolres menyebut kasus tersebut murni pembunuhan karena tak ada satu pun harta milik korban yang hilang.

Selain itu polisi juga menemukan pisau dapur berlumuran darah di tempat kejadian perkara.

"Ada pisau dapur penuh darah yang kami amankan. CCTV di dalam rumah mati, sehingga kita cukup kesulitan mengidentifikasikan pelaku," jelas dia.

Ia juga menyebut anak korban, G menjadi saksi kunci karena bertemu langsung dengan pelaku yang datang seorang diri.

"Anaknya tidak mengenali (pelaku)," ujar dia.

Telepon suami

Tewasnya wanita bernama Wasila (40) dan FA (16) dilaporkan pertama kali oleh Kurniawan, suami Wasilah yang juga ayah dari FR.

Sutoro, ketua RT setempat mengaku, ia dihubungi oleh Kurniawan yang mengabarkan bahwa Wasila dan FR dibunuh.

"Dia (Kurniawan) nelpon saya. Pak RT, pak RT, istri saya meninggal kayaknya dibunuh orang," ujar Sutoro menirukan ucapan suami korban.

Saat kejadian, Wasila di rumah bersama dua anaknya. Sementara sang suami pergi ke bengkelnya.

"Saya dapat kabar ini dari suaminya," ujar dia.

Kata Sutoro, suami korban mengaku mendapat telepon dari istrinya yang meminta tolong. Setelah pulang, Kurniawan malah menemukan anak dan istrinya sudah tergeletak bersimbah darah.

"Istrinya nelpon suami teriak-teriak minta tolong. Saya tidak tahu, lebih jelasnya sama suami yang terima telepon itu. saya tahunya begitu dia (suami korban) dari bengkel, tahu istrinya sudah terkapar baru dia telepon RT," ujarnya.

Menurut Sutoro, ditemukan barang bukti berupa benda tumpul bersimbah darah di lokasi kejadian.

"Belum tahu ada barang hilang atau tidak, tapi yang jelas benda tumpul dengan bercak darah di lokasi," ujarnya.

"Benar kita tadi berkordinasi dengan Polda Sumsel. Setelah itu Polda Sumsel menurunkan K9, untuk menyisir lokasi kejadian dan di sekitar kejadian," ungkap Kapolrestabes, Palembang.

"Ya untuk barang-barang bukti, pisau dapur, belencong bergagang kayu, handphone dan termasuk sandal diduga milik pelaku sudah kita amankan dari TKP," tambah dia.

Lanjut Harryo, hingga kini petugas Satreskrim Polrestabes Palembang dan Polda Sumsel masih melakukan pendalaman dan penyelidikan.

"Masih kita dalami untuk mengungkap pelaku dan apa motifnya dari peristiwa penganiayaan ini yang menyebabkan dua orang korban meninggal dunia," tegasnya.

"Saya tidak ada musuh"

Jasad Wasilah dan anaknya dimakamkan satu liang di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Puncak Sekuning, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (16/4/2024).

Keduanya dimakamkan setelah sebelumnya menjalani pemeriksaan forensik di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara M Hasan Palembang.

Saat proses pemakaman, Anung Kurniawan (41) suami korban nampak tegar menyaksikan istri dan anaknya itu dimasukkan ke dalam liang kubur.

Nampak juga G (7) anak dari Anung yang selamat dalam pembunuhan sadis tersebut ikut bersama ayahnya.

G kini menjadi saksi kunci karena melihat pelaku menghabisi nyawa kakak perempuan dan ibunya itu secara sadis.

"Kasus ini sudah saya serahkan ke polisi. Saya harap pelaku dapat dihukum setimpal setelah tertangkap nanti," kata Anung usai prosesi pemakaman, Selasa (16/4/2024).

Anung tak menyangka bahwa istri dan anaknya tersebut tewas dalam kondisi tak wajar.

Sebelum kejadian, ia berpamitan lebih dulu keluar rumah untuk membawa sepeda motornya ke bengkel. Ketika di bengkel, G menelponnya dalam kondisi ketakutan.

Putri bungsunya tersebut memberikan kabar kalau ibu dan kakaknya sudah tewas dibunuh oleh seseorang yang tidak ia kenal.

"Saya langsung pulang dan melihat istri dan anak saya sudah tewas," ujarnya.

Selama ini Anung merasa tidak memiliki masalah apapun kepada seseorang. Ia pun dibuat bingung motif dari pembunuhan istri dan anaknya tersebut karena tidak ada satupun barang yang hilang.

"Saya tidak ada musuh dengan siapapun. Harapan saya pelaku segera ditangkap," ungkapnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: Reni Susanti, Pythag Kurniati), Tribun Palembang

https://regional.kompas.com/read/2024/04/16/170100978/misteri-pembunuhan-ibu-dan-anaknya-di-palembang-ada-pisau-berlumurah-darah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke