Salin Artikel

Pemudik Saling Serobot Jadi Penyebab Jalan Lintas Betung Banyuasin Macet Parah

Kemacetan di jalur mudik tersebut disebabkan pengendara yang sailing serobot. Akibatnya, pemudik terjebak macet sampai 5 jam.

"Pihak kepolisian hanya bisa mengurai kemacetan karena tidak ada jalur alternatif di wilayah itu dan para pengendara yang terjebak kemacetan diminta bersabar," ujar Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra dikutip dari Antara, Sabtu (6/4/2024).

Ferly menjelaskan, untuk mengurai kemacetan di Betung, hanya bisa dilakukan pihak kepolisian secara perlahan. Pengendara juga diminta bersabar karena belum ada jalur alternatif di wilayah Betung.

Kemudian lebar jalan hanya 6,8 meter dan kendaraan saling menyerobot bahkan menyebabkan empat hingga lima tumpukan alur kendaraan. Akibatnya di titik jalanan yang kurang lebar, terjadi penumpukan kendaraan.

Ia mengaku tidak ada penindakan bagi pengendara yang menyerobot. Sebab penindakan tidak pas dilakukan saat penguraian, yang ada kendaraan akan semakin menumpuk.

Sementara itu, untuk alternatif Tol Musi landas menuju Betung belum dibuka. Sebab di daerah tersebut, situasi lalulintas masih lengang. Tol baru akan dibuka ketika terjadi penumpukan sebagai alternatif lalu lintas.

Untuk itu, Ferly mengimbau semua pengendara yang melintasi kawasan jalan Betung untuk tidak saling mendahului. Karena sempit, jalanan hanya bisa dilintasi jalur dan kiri, dilarang saling mendahului atau menyerobot.

"Kesadaran pengendara sangat menjadi hal yang utama untuk mengatasi kemacetan, karena kawasan Betung memang setiap tahun selalu mengalami kemacetan karena saling menyerobot," ucap dia.

Sementara itu menurut para pengendara kemacetan terjadi bahkan hingga lima jam.

"Sudah dari sore tadi, sekarang sudah malam hampir sekitar lima jam kami terjebak kemacetan di Betung ini," kata Usman seorang pengendara mobil.

https://regional.kompas.com/read/2024/04/06/133428878/pemudik-saling-serobot-jadi-penyebab-jalan-lintas-betung-banyuasin-macet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke