Salin Artikel

Saat Gempa Tuban "Merayap" hingga Kalimantan...

KOMPAS.com - Getaran gempa Tuban tak hanya dirasakan di Pulau Jawa saja. Guncangannya bahkan "merayap" hingga Kalimantan.

Seperti diketahui, terjadi rentetan gempa di atas magnitudo 5,0 pada Jumat (22/3/2024).

Bermula dari gempa magnitudo 6,0 pada pukul 11.22 WIB, lalu magnitudo 5,2 pada pukul 12.31 WIB, kemudian magnitudo 6,5 pada pukul 15.52 WIB.

Titik gempa berada pada 130-133 kilometer timur laut Tuban, Jawa Timur. Tiga gempa tersebut berkedalaman 10 kilometer.

Sejumlah warga di Pulau Kalimantan turut merasakan guncangan gempa Tuban, khususnya pada gempa magnitudo 6,5.

Salah satunya di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu Sulhadi mengatakan, warga di pesisir Pantai Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, merasakan getaran selama tiga hingga lima detik.

"Hal itu juga terjadi sepanjang pesisir laut yang ada di Kecamatan Angsana dan Kecamatan Satui," ujarnya, Jumat, dikutip dari Antara.

Di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, seorang warga bernama Sri mengaku merasakan getaran sebanyak dua kali.

“Awalnya biasa saja, kayak mobil truk lewat,” ucap perempuan yang tinggal di Kecamatan Kendawangan ini.

Sementara itu, di Sampit, Kalimantan Tengah, Abu, warga setempat, keluar rumah lantaran merasakan getaran gempa.

"Yang paling terasa sore tadi, getaran sekitar 10 detik, saya lari ke luar rumah," ungkapnya, Jumat.

Pada Jumat, Abu mengaku merasakan dua kali gempa. Ia merasakan getaran kecil saat gempa pada pukul 11.22 WIB. Guncangan yang lebih kuat dirasakannya pada gempa pukul 15.52 WIB.

Warga di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, juga merasakan guncangan gempa Tuban.

"Saya sempat merasakan getaran, tadi tapi tidak terlalu, kejadiannya itu sekitar jam lima lewat tadi sore. Kalau getarannya itu cukup lama, kisaran 1 menit," tutur Syamsir Awal, warga Kecamatan Tanah Grogot, Jumat, dilansir dari Tribun Kaltim.

"Getarannya memang terasa sampai di sini (Paser), satu menitan ada lah tadi getarannya itu," jelasnya.

Dia menuturkan, getaran gempa itu tidak menimbulkan kerusakan di Paser.

Bagaimana tanggapan pakar geologi mengenai fenomena gempa Tuban?

Pakar geologi ITS Surabaya, Amien Widodo, mengungkapkan, gempa tersebut merupakan peristiwa yang jarang terjadi.

Ia menjelaskan, gempa itu dipicu sesar aktif di Laut Jawa. Lantaran kedalaman gempa hanya 10 kilometer, membuat guncangannya meluas.

"Pemicunya sesar aktif, ke dalamnya sangat dangkal, peristiwa yang jarang terjadi. Yang sering gempa dengan kedalaman sekilar 300 kilometer," terangnya, Jumat.

Ia menyampaikan, gempa tersebut berpotensi menghasilkan sejumlah gempa susulan dengan kekuatan yang lebih rendah.

"Pergeseran permukaan pada gempa Tuban terjadi secara horizontal sehingga tidak berpotensi tsunami. Tapi gempa susulan itu bisa banyak sekali, bisa berhari hari," bebernya.

Amien berpesan agar gempa Tuban dimonitor untuk mengetahui apakah ada tekanan yang masih aktif atau tidak.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa gempa Tuban tersebut cukup mengejutkan. Pasalnya, gempa itu berada di zona kegempaan rendah (low seismicity).

Di samping itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono memaparkan, gempa magnitudo 6,0 (dimutakhirkan menjadi M 5,9) yang disusul dengan gempa magnitudo 6,5 merupakan kejadian luar biasa.

BMKG membeberkan, sesar yang mempengaruhi dua gempa itu belum terpetakan secara kredibel.

"Saya menilai berdasarkan fakta kondisi tektonik, sejarah, aktivitas, ini adalah sejarah dan sesarnya belum terpetakan secara kredibel. Contohnya, kalau di Lembang, Sesar Cimandiri itu jelas," sebutnya dalam konferensi pers secara daring, Jumat.

Saat disinggung soal gempa M 6,5 yang menyertai gempa pertama M 5,9, Daryono berpandangan bahwa ada dinamika berbeda-beda dalam proses gempa, khususnya terkait sesar.

"Ada faktor yang memunculkan energi yang lebih besar. Dalam prosesnya ada bagian yang (gempa) pembukanya memang bagian rapuh, sehingga bagian itu ter-trigger kemudian memunculkan gempa lebih besar," ulasnya.

BMKG memastikan bahwa gempa Tuban M 5,9 dan M 6,5 merupakan satu rangkaian.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Hendra Cipta, Kurnia Tarigan, Andhi Dwi Setiawan | Editor: Dita Angga Rusiana, Gloria Setyvani Putri, Pythag Kurniati), Antara, TribunKaltim.co

https://regional.kompas.com/read/2024/03/23/161043178/saat-gempa-tuban-merayap-hingga-kalimantan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke