Salin Artikel

Pj Bupati Sikka Marah Banyak Anjing Berkeliaran di Wilayahnya`

Hal tersebut disampaikan Adrianus saat melakukan kunjungan kerja memperingati hari air sedunia di wilayah Magepanda, Kabupaten Sikka, Kamis (21/3/2024).

"Saya tadi lewat masih banyak anjing (berkeliaran). Pak Camat (Magepanda) kalau omong sudah tidak bisa lagi, eliminasi," ujar Adrianus.

Dia menyebutkan, sampai saat ini ada 510 kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) khususnya anjing, dua korban meninggal dunia.

Dengan tingginya kasus tersebut, Pemkab Sikka menetapkan kejadian luar biasa (KLB) rabies.

Adrianus mengatakan, vaksin rabies tidak lagi diproduksi. Oleh sebab itu jangan salahkan pemerintah apabila stok vaksin untuk korban gigitan HPR kosong.

"Kalau kena gigit tidak ada vaksin maka jangan ribut. Karena vaksin tidak diproduksi. Menurut Kementerian Kesehatan itu (vaksin) tidak menjadi prioritas nasional," bebernya.

Menurutnya, penanganan kasus rabies di Sikka sangat melelahkan. Karena itu dia meminta bantuan kepada semua pihak mulai dari pemerintah di tingkat kecamatan, desa, tokoh agama untuk mengimbau warga yang memiliki HPR agar diikat atau dikandangkan.

"Kalau ada yang masih kepala batu eliminasi saja. Kalau yang sudah dikandang beri vaksin," tegas dia.

Adrianus menambahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk penanganan rabies.

Dia juga berharap para pemilik HPR bersikap proaktif. Sebab banyak yang sembunyikan anjing mereka ke hutan saat hendak disuntik vaksin oleh petugas.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/21/103443578/pj-bupati-sikka-marah-banyak-anjing-berkeliaran-di-wilayahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke