Salin Artikel

Elpiji 3 Kg di Salatiga Langka, Pertamina Tambah Pasokan 5.960 Tabung

SALATIGA, KOMPAS.com - Warga di Kota Salatiga mengeluhkan langkanya elpiji 3 kilogram.

Warga mengaku harus mengantre atau berkelilinh dari warung ke warung untuk mendapatkan tabung gas melon.

"Sudah sejak pemilu itu mencari gas (elpiji 3 kg) agak susah, sekarang ini sudah susah beneran. Karena di warung-warung yang dekat rumah semuanya kosong," kata Achmad Nurwanto, warga Sinoman Kelurahan Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, Jumat (15/3/2024).

Menurut Achmad, sulitnya mendapat tabung gas melon karena kebutuhan masyarakat yang meningkat.

"Selain itu juga ada informasi dari agen, dulu kiriman setiap hari, tapi sekarang seminggu hanya mendapat kiriman tiga kali," ujarnya.

Achmad mengungkapkan, karena di warung langganannya stok elpiji 3 kg kosong, dia terpaksa mencari ke warung lain yang jaraknya cukup jauh dan harus menggunakan sepeda motor.

"Tadi lumayan lama keliling ke beberapa warung, akhirnya dapat dengan harga Rp 20.000," kata dia.

Dia berharap pemerintah bisa mengendalikan distribusi gas sehingga masyarakat tidak kesulitan.

"Sekarang semua mahal, harga-harga kebutuhan naik. Jangan sampai gas juga tidak terkendali, stok dan harganya harus stabil karena setiap hari digunakan untuk memasak," ungkap Achmad.

Sementara warga lain, Ria Endri Nur Handayani juga menyampaikan hal serupa.

"Kalau saya rumah di daerah Grogol Sidomukti, itu cari gas sudah susah. Karena kondisi tersebut, saya titipkan ke mertua di Margosari Kecamatan Sidorejo," ujarnya.

"Namun itu juga tidak langsung dapat gas, harus ditinggal dulu masuk antrean. Bisa beberapa hari ditinggal, kalau sudah ada pengiriman dikabari dari warung, kita mengambil," kata Ria.

Dia berharap pemerintah dan Pertamina bisa menjamin ketersediaan stok gas, karena saat ini menjelang lebaran.

"Kalau pas puasa Ramadhan dan lebaran kan pasti kita utamakan masak-masak untuk keluarga, semoga nanti sudah bisa normal lagi," ungkapnya.

Dihubungi terpisah, Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho mengatakan, pihaknya menambah elpiji 3 kg sebanyak 5.960 tabung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Penambahan mulai dilakukan mulai hari ini. Penambahan atau fakultatif tersebut sesuai koordinasi dengan Dinas Perdagangan Kota Salatiga," jelasnya.

Mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET), Brasto mengatakan ketentuan tersebut ditetapkan Gubernur Jawa Tengah untuk level pangkalan elpiji 3 kilogram.

HET di Provinsi Jawa Tengah ditentukan oleh Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 541/15 Tahun 2015 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Liquied Petroleym Gas Tabung 3 Kg Pada Titik Serah Sub Penyalur/Pangkalan di Provinsi Jawa Tengah.

"HET LPG 3 kg dalam SK tersebut adalah Rp 15.500 di sub penyalur atau pangkalan," kata dia.

Pangkalan yang dimaksud adalah pangkalan resmi yang berkontrak dengan agen elpiji tiga kilogram dengan tanda papan yang memiliki papan nama pangkalan Pertamina.

"SK tersebut tidak mengatur harga elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer," jelas Brasto.

Dia menambahkan, esuai surat Direktur Jenderal Migas No. T-190/MG.05/DJM/2023 tanggal 8 Januari 2023 perihal Kewajiban Penyediaan dan Pendistribusian LPG Tabung 3 kilogram, pangkalan diwajibkan mendistribusikan minimal 80 persen LPG subsidi langsung kepada konsumen akhir mulai 1 Maret 2023.

"Sedangkan sebelumnya, peruntukkan untuk konsumen akhir adalah minimal 70 persen. Perubahan komposisi tersebut untuk memastikan distribusi elpiji tiga kilogram lebih banyak dijual di pangkalan untuk konsumen akhir," paparnya.

Brasto mengatakan, elpiji tiga kilogram untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran.

"Untuk rumah tangga menengah ke atas dan usaha di atas level mikro, kami mengimbau menggunakan elpiji non-subsidi," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/15/164759478/elpiji-3-kg-di-salatiga-langka-pertamina-tambah-pasokan-5960-tabung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke