Salin Artikel

Manisnya Srikaya, Kudapan Khas Ramadhan dari Palembang

Makanan yang berwarna hijau dengan rasa manis ini, hampir tiap hari disajikan selama Ramadhan sebagai takjil atau makanan ringan saat berbuka puasa.

Pemilik Dapur Kemas Nyimas, Shaviro Pasha mengatakan, meski bernama srikaya, proses pembuatan makanan itu tidak menggunakan buah srikaya sama sekali.

Pembuatannya pun hanya menggunakan telur, santan, gula, dan daun pandan sebagai pewarna alami.

Seluruh bahan itu kemudian diolah dan dimasak menggunakan oven hingga matang.

"Srikaya ini memiliki citarasa yang manis dan bertekstur legit. Sehingga hampir setiap hari disajikan oleh warga Palembang selama Ramadhan," kata Shaviro, di Palembang, Rabu (13/3/2024).

Karena memiliki cita rasa yang manis itulah, Srikaya seringkali disantap sebagai penggantu buah kurma saat berbuka puasa.

Shaviro menjelaskan, ada tiga jenis makanan Srikaya, yakni srikaya ketan, srikaya kukus, dan srikaya panggang.

Namun Shaviro lebih memilih untuk memproduksi srikaya panggang karena memiliki daya tahan yang lebih lama.

"Srikaya yang dipanggang lebih tahan lama, bisa sampai sebulan apabila disimpan di chiller dan satu minggu di suhu ruang," ujar dia.

Untuk satu porsi srikaya, Dapur Kemas Nyimas menjualnya seharga Rp 5.000.

Pembelian tersebut pun bisa diorder via layanan online maupun langsung ke dapur industri rumahan itu, yang berada di Jalan Ganda Subrata Lorong Gotong Royong 3, Gang Sirsak Sukamaju, Sako Palembang.

"Biasanya saat Ramadhan pembeli memang mengalami peningkatan, sehari setidaknya ratusan porsi terjual," kata Shaviro.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/13/121744978/manisnya-srikaya-kudapan-khas-ramadhan-dari-palembang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke