Salin Artikel

Tanggul Darurat Sungai Wulan di Demak Memprihatinkan, Sekda: Butuh Peninggian

Seperti diketahui, tanggul sungai Wulan di Dukuh Norowito sempat jebol dan menyebabkan banjir hingga kedalaman 3 meter di Kecamatan Karanganyar pada Kamis (8/2/2024).

Untuk mengatasi banjir, titik tanggul yang jebol ditambal sementara atau kontruksi tanggul darurat.

"Intinya tanggul yang kemarin jebol, kemarin siang itu karena debit airnya, sebetulnya tidak tinggi itu mau limpas lagi," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Demak, Akhmad Sugiharto kepada Kompas.com, Senin.

Informasi yang ia dapatkan, kondisi ini disebabkan tingginya debit air di sungai Wulan yang berasal dari kawasan Muria.

"Ini akibat air yang dari arah Muria, masuknya ke kali Gelis, itu masuknya lagi ke kali Wulan. Itu menghambat arus yang ke sungai Wulan ke arah muara," beber dia.

Akhmad mengungkapkan, untuk saat ini setidaknya terdapat 3 alat berat milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang berada di lokasi.

"Kondisinya sampai sekarang masih memprihatinkan ya, walaupun ini ada tiga alat berat yang ada di situ milik balai," katanya.

"Tapi kita berharap dari balai agak mengurangi volume yang diarahkan ke Wulan," imbuhnya.

Sugiharto tak menampik, bahwa tanggul darurat yang dibangun belum selesai sepenuhnya, dari pihak BBWS masih melakukan peninggian.

"Memang tanggul itu belum sempurna, masih butuh peninggian-peninggian," paparnya.

Dari informasi yang didapatkan, warga yang berdekatan dengan tanggul memilih pergi mengamankan diri dampak trauma banjir tempo hari.

"Menurut informasi, ada memang yang mengamankan diri. Terutama rumah-rumah yang ada di bawah tanggul itu. Trauma kemarin (banjir)," kata Akhmad.

Dia berharap, apabila air surut penambalan tanggul di sungai Wulan segera rampung agar masyarakat tidak khawatir.

"Harapan kita dari pemda, secepatnyalah apabila agak surut airnya sesegera mungkin peninggian dan penguatan dilakukan oleh balai," tuturnya.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/12/073500678/tanggul-darurat-sungai-wulan-di-demak-memprihatinkan-sekda--butuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke