Salin Artikel

Dalam Sehari, Terjadi 13 Tanah Longsor di Magelang

MAGELANG, KOMPAS.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang mencatat, ada 13 kejadian tanah longsor dalam sehari pada Minggu (25/2/2024). Kejadian tersebut berdampak terhadap belasan rumah rusak dan empat orang luka.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono menyatakan, tercatat 13 laporan tanah longsor terjadi kemarin.

“Hujan intensitas lebat menjadi penyebab utama tanah longsor,” katanya, Senin (26/2/2024).

Kejadian tersebut tersebar di dua kecamatan, yakni Salaman dan Borobudur. Tanah longsor di Salaman tercatat di tiga desa, yakni Kalirejo, Ngargoretno, dan Paripurno.

Sementara, di Borobudur, tanah longsor terjadi di empat desa, yakni Giritengah, Giripurno, Majaksingi, dan Ngadiharjo.

Edi menyebutkan, dampak dari seluruh tanah longsor mengakibatkan 1 rumah rusak sedang, 7 rumah rusak ringan dan 14 rumah terancam.

Selain berdampak pada kerusakan di sektor pemukiman, lanjutnya, tanah longsor juga berdampak pada terutupnya akses jalan di beberapa titik.

“Seperti di Dusun Onggosoro, Desa Giritengah, Borobudur beberapa rumah terisolir dan akses jalan untuk usaha tani tertutup material longsoran setebal sekitar 0,5-2 meter,” ujarnya.

Edi mengimbau masyarakat waspada dan siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi. Hujan lebat dengan durasi yang panjang dapat menjadi salah satu pemicu tanah longsor.

“Masyarakat harus senantiasa memperhatikan wilayah di sekitar, terutama mereka yang tinggal di dekat kemiringan yang dikelilingi tebing atau bukit,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/26/131936978/dalam-sehari-terjadi-13-tanah-longsor-di-magelang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke