Salin Artikel

10 Soto Khas Jawa Tengah, Ada Soto Grombyang dan Soto Garing

KOMPAS.com - Soto adalah hidangan berkuah khas Indonesia yang dibuat dengan bumbu rempah dan memiliki berbagai isian.

Biasanya kuah soto dibuat dari rebusan daging atau kaldu yang diberi bumbu, kemudian diberi isian berupa daging, sayuran, dan bihun.

Dalam penyajiannya, ada soto yang disajikan dengan nasi atau dengan potongan ketupat.

Soto bisa disajikan sebagai menu sarapan, makan siang atau makan malam karena kuahnya memberi rasa hangat dan segar ketika disantap.

Meski memiliki nama serupa, soto khas Indonesia memiliki ragam cita rasa yang khas sesuai daerah asalnya.

Ragam kuliner soto juga dapat dengan mudah ditemukan di beberapa daerah di Jawa Tengah.

1. Soto Sokaraja

Soto sokaraja atau dikenal juga dengan nama soto kecik adalah kuliner soto khas dari daerah Sokaraja, Banyumas.

Nama soto kecik diberikan karena dahulu sekitar tahun 1960-an penjual pertama soto sokaraja menjajakan dagangannya di bawah pohon sawo kecik.

Soto sokaraja memiliki kuah kaldu berwarna kuning yang memiliki cita rasa rempah yang kuat, dengan isian berupa tauge, daun bawang, taburan bawang goreng, kerupuk warna-warni, dan ketupat.

Sementara untuk isian daging terdapat berbagai pilihan, seperti potongan daging ayam, daging sapi, serta jeroan seperti babat, kikil, dan iso atau usus.

Sebagai ciri khas, soto sokaraja memiliki pelengkap berupa sambal kacang yang tidak ditemukan di sajian soto lainnya.

2. Soto Tauco (Soto Tegal)

Soto tauco atau sauto adalah sajian soto khas Tegal yang berbeda dengan sajian soto dari daerah lain.

Hal ini karena dalam racikannya dicampur dengan tauco, sehingga memberi rasa manis, asam, dan asin.

Satu porsi soto tauco berisi potongan daging atau babat rebus, tauge, bawang prei, bawang goreng, dan tambahan tauco sebelum disiram kuah.

3. Tauto (Soto Pekalongan)

Tauto adalah sebutan untuk soto khas pekalongan yang sajiannya mirip dengan soto tegal.

Tauto yang merupakan singkatan dari tauco soto juga memiliki campuran tauco di dalamnya.

Yang membedakan adalah tauto kebanyakan menggunakan kuah daging kerbau dari bagian sandung lamur serta cita rasa kuah yang kuat dengan rasa pedas dan gurih.

4. Soto Krandegan (Soto Banjarnegara)

Soto krandegan adalah sebutan untuk soto khas Banjarnegara yang sajiannya sekilas mirip dengan opor.

Kuah soto ini merupakan kombinasi kuah kuning, santan, serta rebusan tulang dan daging sapi.

Isian soto krandegan terdiri dari irisan daging, ketupat, tauge, irisan daun bawang, dan bawang goreng.

5. Soto Bangkong

Soto bangkong adalah soto ayam legendaris yang jadi ikon kuliner di Kota Semarang.

Sajian soto ini memiliki rasa khas dari kaldu serta potongan daging ayam kampung yang digunakan.

Selain isian potongan daging ayam kampung, ada juga campuran irisan tomat, tauge, bihun, bawang merah, dan bawang putih dan dinikmati bersama nasi.

6. Soto Grombyang

Soto grombyang atau juga dikenal dengan nama nasi grombyang adalah sebutan untuk soto khas Pemalang.

Proses pembuatan nasi grombyang lebih rumit ketimbang soto daging ataupun daging kuah lainnya.

Daging akan dimasak kemudian diiris-iris, sementara kaldunya terbuat dari campuran kluwek, serundeng, serta lemak daging itu sendiri.

Tidak hanya itu, kuahnya juga dibumbui dengan berbagai rempah, seperti lengkuas, jahe, kunyit, daun salam, kemiri, dan lainnya.

Sebelum disajikan dengan nasi, biasanya akan ditambahkan dengan irisan loncang dan bawang merah.

7. Soto Boyolali

Soto seger adalah sebutan untuk soto khas Boyolali yang merupakan jenis soto dengan kuah bening.

Sajian soto seger berisi nasi, potongan ayam, tauge, bihun, dan bawang goreng.

Meski kuah dari soto seger ini bening, namun cita rasanya tetap gurih dan sedap.

Sebagai pendamping, soto ini dihidangkan bersama aneka lauk seperti tempe goreng, perkedel, sate telur puyuh, dan sate ati ampela.

8. Soto Kletuk

Soto kletuk adalah sebutan untuk soto khas Blora yang memiliki sajian cukup unik.

Yang membedakan soto kletuk dengan sajian soto lainnya adalah isian potongan ketela pohon yang diiris dadu dan jika dikunyah akan menimbulkan suara "tuk".

Adapun rasa gurih kuahnya berasal dari kaldu ayam kampung yang diberi bumbu sehingga rasanya lebih kuat.

9. Soto Kemiri

Soto kemiri adalah sajian soto khas Kota Pati yang telah melegenda dan menyimpan sejarah tersendiri.

Konon dahulu ketika banyak warga tidak sanggup membeli ayam sebagai bahan pembuat soto, sehingga mereka menggunakan bumbu kemiri sebagai penggantinya.

Ada juga yang menyebut bahwa soto kemiri berasal dari dukuh Kemiri, Desa Sarirejo Kabupaten Pati, yang dulunya merupakan hutan penghasil rempah-rempah kemiri.

Kini walaupun pembuatan soto kemiri sudah dicampur dengan suwiran ayam, namun penggunaan bumbu kemiri masih menjadi ciri khas tersendiri.

Selain itu, cara pedagang menuangkan kuah berulang kali ke atas nasi juga menjadi ciri khas dari tata cara menyajikan soto kemiri.

10. Soto Garing

Soto garing adalah sajian soto khas Klaten yang uniknya disajikan tanpa kuah sehingga berbeda dari soto kebanyakan.

Soto garing disajikan berupa disajikan dengan nasi yang diatasnya ditaburi dengan berbagai macam sayuran, seperti kubis, kecambah, daun seledri, dan juga potongan daging ayam.

Meski disebut soto garing, soto ini akan diberi sedikit kuah untuk membasahi sayuran, daging, dan di bagian atas nasi saja tanpa membuat penuh wadah.

Sumber:
dinporabudpar.banyumaskab.go.id  
visitjawatengah.jatengprov.go.id  
wisata.banjarnegarakab.go.id  
wonderfulimages.kemenparekraf.go.id   
jatengprov.go.id  
dinasarpus.patikab.go.id  
jateng.tribunnews.com . 
tribunnewswiki.com  
lifestyle.kompas.com  

https://regional.kompas.com/read/2024/02/25/230451578/10-soto-khas-jawa-tengah-ada-soto-grombyang-dan-soto-garing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke