Salin Artikel

Stok Beras di Kepri Aman Jelang Ramadhan, Stok di Atas 3.000 Ton

Tingginya harga beras terjadi karena produksi beras lokal belum memasuki musim panen raya.

Kendati demikian Kepala Perwakilan (KpW) Bank Indonesia Provinsi Kepri Suryono mengaku untuk di Kepri masih wajar atau masih terbilang aman.

“Kenaikkan harga beras di wilayah Kepri terbilang masih sangat jauh lebih rendah dibandingkan beberapa wilayah lainnya yang ada di Indonesia,” kata Suryono kepada Kompas.com, Minggu (25/2/2024).

Suryono juga menegaskan bahwa cadangan beras di Kepri aman hingga April 2024 atau setelah Lebaran.

“Hingga saat ini, persedian di Bulog saja di atas 1.000 ton. Sementara di Asosiasi Distributor di atas 2.000 ton. Jadi dapat disimpulkan tidak ada masalah untuk stok beras di Kepri,” ujarnya.

“Sekali lagi saya harap masyarakat Kepri tidak panic buying,” tegas Suryono.

Ia berharap masyarakat Kepri tidak panic buying sebab kenaikan harga beras ini berlaku secara nasional.

“Tidak saja rendah, bahkan kenaikan harga beras di Kepri masih di bawah rata-rata nasional. Jadi tidak perlu dikhawatir dan resah,” terang Suryono.

Suryono menegaskan, kepastian ini berdasarkan sinergitas yang solid antara BI Kepri bersama TPID, Pemerintah Provinsi Kepri, Pemerintah Daerah hingga Bulog dan distributor yang menyatakan kesiapannya untuk sama-sama menjaga ketersedian beras di Kepri.

Siapkan uang tunai hingga Rp 2 triliun

Suryono juga mengungkapkan bahwa saat ini BI Kepri sedikitnya telah menyiapkan uang tunai sebanyak Rp 2 Triliun.

“Untuk tahun ini, kami siapkan sedikitnya Rp 2 triliun uang tunai untuk menghadapi momen Ramadhan dan Lebaran 2024,” sebut Suryono.

Tidak itu saja, Suryono juga memastikan kebutuhan uang rupiah tersedia dalam jumlah cukup dan kualitas layak edar.

“Kami, BI Kepri juga berkoordinasi dengan perbankan dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) untuk menjaga ketersediaan uang di mesin tarik uang (ATM) dan mesin setor tarik (Cash Recycling Machine),” jelas Suryono.

Pihaknya juga menegaskan, telah melakukan pemetaan untuk memberikan pelayanan penukaran uang di sejumlah titik di seluruh Provinsi Kepri.

“Ini menandakan pihak perbankan merespon bagaimana mobilisasi masyarakat, pertumbuhan ekonomi, dan memenuhi kebutuhan masyarakat di momen puasa dan lebaran,” papar Suryono.

Selain itu, BI Kepri bersama perbankan juga akan melakukan kas keliling secara terpadu di beberapa wilayah.

Mulai dari kas keliling di tempat-tempat keramaian seperti di terminal maupiun di pasar-pasar.

Selain menyiapkan uang tunai, pihaknya juga terus menyosialisasikan penggunaan transaksi keuangan digital melalui QRIS.

Mengingat, dari 7 kabupaten dan kota di Kepri, Lingga masih sangat jauh tertinggal dibandingkan kota-kota lainnya dalam hal transaksi keuangan digital melalui QRIS.

“Sementara Bintan sudah mencapai 80 persen dan lima kota lainnya sudah 100 persen. Mungkin Kabupaten Bintan dan Kabupaten Lingga infrastruktur jaringannya dan lainnya masih lemah,” pungkas Suryono.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/25/144332578/stok-beras-di-kepri-aman-jelang-ramadhan-stok-di-atas-3000-ton

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke